Israel Bangun Tembok di Perbatasan, Lebanon Kesal
A
A
A
BEIRUT - Pemerintah Lebanon mengaku kesal dengan rencana Israel membangun tembok di wilayah perbatasan kedua negara. Beirut menuduh Israel membangun tembok tersebut di dalam wilayah Lebanon.
Presiden Lebanon, Michel Aoun, Perdana Menteri Lebanon, Saad al-Hariri, dan Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri sepakat untuk bertindak untuk mencegah Israel membangun tembok di tanah Lebanon di perbatasan, dan mengancam blok energi lepas pantai di perairan yang disengketakan.
"Ketiga pemimpin tersebut bertemu untuk mempelajari ancaman Israel, dan melihat sejauh mana hal tersebut dapat menjadi ancaman langsung terhadap stabilitas wilayah perbatasan," kata kantor kepresidenan Lebanon, seperti dilansir Reuters pada Selasa (6/2).
"Mereka sepakat untuk mengambil tindakan di berbagai tingkat regional dan internasional untuk mencegah Israel membangun dinding dan dari kemungkinan merebut kekayaan minyak dan gas Lebanon dan perairannya," sambungnya.
Israel sendiri telah menyatakan bahwa tembok yang mereka bangun masih berada di wilayah Israel. Rencana pembangunan tembok ini mucul setelah Lebanon mengumumkan rencana untuk untuk mengeksplorasi minyak dan gas lepas pantai Lebanon.
Wilayah lepas pantai Lebanon saat ini masih menjadi sengketa antara Israel dan Lebanon. Pekan lalu, Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman menyebut tender eksplorasi minyak dan gas lepas pantai Lebanon yang pertama "sangat provokatif" dan mendesak perusahaan internasional untuk tidak berpartisipasi.
Presiden Lebanon, Michel Aoun, Perdana Menteri Lebanon, Saad al-Hariri, dan Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri sepakat untuk bertindak untuk mencegah Israel membangun tembok di tanah Lebanon di perbatasan, dan mengancam blok energi lepas pantai di perairan yang disengketakan.
"Ketiga pemimpin tersebut bertemu untuk mempelajari ancaman Israel, dan melihat sejauh mana hal tersebut dapat menjadi ancaman langsung terhadap stabilitas wilayah perbatasan," kata kantor kepresidenan Lebanon, seperti dilansir Reuters pada Selasa (6/2).
"Mereka sepakat untuk mengambil tindakan di berbagai tingkat regional dan internasional untuk mencegah Israel membangun dinding dan dari kemungkinan merebut kekayaan minyak dan gas Lebanon dan perairannya," sambungnya.
Israel sendiri telah menyatakan bahwa tembok yang mereka bangun masih berada di wilayah Israel. Rencana pembangunan tembok ini mucul setelah Lebanon mengumumkan rencana untuk untuk mengeksplorasi minyak dan gas lepas pantai Lebanon.
Wilayah lepas pantai Lebanon saat ini masih menjadi sengketa antara Israel dan Lebanon. Pekan lalu, Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman menyebut tender eksplorasi minyak dan gas lepas pantai Lebanon yang pertama "sangat provokatif" dan mendesak perusahaan internasional untuk tidak berpartisipasi.
(esn)