Menari Porno di Dekat Kuil Angkor Wat, 5 Pria Inggris Ditangkap
A
A
A
PHNOM PENH - Lima pria asal Inggris ditangkap polisi Kamboja atas tuduhan melakukan tarian porno dengan beberapa turis wanita dalam sebuah pesta di dekat kuil Angkor Wat. Mereka terancam hukuman penjara selama setahun.
Polisi di Siem Reap, sebuah kota yang dekat dengan kuil kuno Angkor Wat, merilis gambar-gambar sejumlah pria Inggris bertelanjang dada mengangkangi wanita muda di lantai.
Namun salah satu dari kelompok pria Inggris yang berbicara kepada wartawan dari penjara mengaku bingung atas penangkapan mereka. Kelima pria itu usianya berkisar antara 19 sampai 35 tahun.
Para tahanan bersikeras bahwa tidak satupun dari mereka yang ditangkap berada di dalam foto-foto yang dirilis oleh polisi.
Seorang tahanan yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan bahwa dia sedang memasak sebuah barbekyu di sebuah pesta di vila pada hari Kamis sekitar pukul 16.00 sore waktu setempat ketika polisi tiba. Petugas polisi lantas memilah orang-orang dari kerumunan dan mulai melakukan penangkapan.
”Jujur saja, ini sangat membingungkan, semua orang bingung, mereka (polisi) menggerebek, kami. Ada sekitar 80 sampai 100 orang di pesta itu, beberapa di antaranya adalah turis,” katanya.
”Ada sekitar 30 di antaranya (petugas polisi),” lanjut pria Inggris tersebut.
Kelompok orang yang ditangkap polisi termasuk lima pria Inggris; Vincent Harley Robert Hook, 35, Daniel Richard Leeming Jones, 30, Thomas Alexander Jeffries, 22, Billy Stevens, 21, dan Paul Francis Harris, 32.
Seorang warga Belanda, dua wanita Kanada, seorang pria Norwegia dan seorang warga Selandia Baru juga ditangkap dalam penggerebekan sore itu.
Mereka telah diberi seorang pengacara Kamboja, dan dijadwalkan diadili pada hari Minggu (28/1/2018).
Sementara itu, pihak kepolisian setempat melalui situsnya menyatakan sekelompok pria yang ditahan dipastikan ada dalam foto tarian porno seperti yang dituduhkan.
Kementerian Luar Negeri Inggris telah mengonfirmasi bahwa mereka telah kontak dengan sekelompok pria yang ditahan di Kamboja, pada Sabtu malam.
”Kami membantu lima pria Inggris yang ditangkap di Kamboja dan memberikan dukungan kepada keluarga mereka,” kata kementerian itu dalam sebuah penyataan, seperti dikutip The Sun.
Polisi di Siem Reap, sebuah kota yang dekat dengan kuil kuno Angkor Wat, merilis gambar-gambar sejumlah pria Inggris bertelanjang dada mengangkangi wanita muda di lantai.
Namun salah satu dari kelompok pria Inggris yang berbicara kepada wartawan dari penjara mengaku bingung atas penangkapan mereka. Kelima pria itu usianya berkisar antara 19 sampai 35 tahun.
Para tahanan bersikeras bahwa tidak satupun dari mereka yang ditangkap berada di dalam foto-foto yang dirilis oleh polisi.
Seorang tahanan yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan bahwa dia sedang memasak sebuah barbekyu di sebuah pesta di vila pada hari Kamis sekitar pukul 16.00 sore waktu setempat ketika polisi tiba. Petugas polisi lantas memilah orang-orang dari kerumunan dan mulai melakukan penangkapan.
”Jujur saja, ini sangat membingungkan, semua orang bingung, mereka (polisi) menggerebek, kami. Ada sekitar 80 sampai 100 orang di pesta itu, beberapa di antaranya adalah turis,” katanya.
”Ada sekitar 30 di antaranya (petugas polisi),” lanjut pria Inggris tersebut.
Kelompok orang yang ditangkap polisi termasuk lima pria Inggris; Vincent Harley Robert Hook, 35, Daniel Richard Leeming Jones, 30, Thomas Alexander Jeffries, 22, Billy Stevens, 21, dan Paul Francis Harris, 32.
Seorang warga Belanda, dua wanita Kanada, seorang pria Norwegia dan seorang warga Selandia Baru juga ditangkap dalam penggerebekan sore itu.
Mereka telah diberi seorang pengacara Kamboja, dan dijadwalkan diadili pada hari Minggu (28/1/2018).
Sementara itu, pihak kepolisian setempat melalui situsnya menyatakan sekelompok pria yang ditahan dipastikan ada dalam foto tarian porno seperti yang dituduhkan.
Kementerian Luar Negeri Inggris telah mengonfirmasi bahwa mereka telah kontak dengan sekelompok pria yang ditahan di Kamboja, pada Sabtu malam.
”Kami membantu lima pria Inggris yang ditangkap di Kamboja dan memberikan dukungan kepada keluarga mereka,” kata kementerian itu dalam sebuah penyataan, seperti dikutip The Sun.
(mas)