AS Jatuhkan Sanksi Baru pada Rusia, Wakil Menteri Putin Kena
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia terkait krisis Ukraina. Sebanyak 21 individu, termasuk wakil menteri di kabinet Presiden Vladimir Putin, jadi target.
Selain 21 individu, sembilan perusahaan juga masuk dalam daftar yang dijatuhi sanksi baru AS. Sebagian besar perusahaan yang terkena sanksi bergerak di bidang energi.
Wakil Menteri Energi Rusia Andrey Cherezov adalah salah satu sosok yang terkena sanksi Washington. Daftar individu dan perusahaan yang jadi target sanksi itu dipublikasikan di situs Departemen Keuangan AS pada hari Jumat.
Hubungan antara Moskow dan Washington telah memburuk sejak krisis Ukraina pecah tahun 2014.
Pada 2016, hubungan kedua negara memburuk lebih jauh, di mana Washington menuduh Moskow mencampuri pemilihan presiden AS. Pada tahun 2017, kedua negara saling bertukar serangan verbal dan diplomatik.
”Tindakan hari ini (Jumat) adalah bagian dari komitmen Departemen Keuangan AS untuk mempertahankan tekanan sanksi terhadap Rusia,” kata Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters, Sabtu (27/1/2018).
”Tindakan ini menggarisbawahi penentangan pemerintah AS terhadap pendudukan Rusia atas Crimea dan penolakan tegas untuk mengakui aneksasi semenanjung (Crimea),” lanjut pernyataan tersebut.
Kementerian Energi Rusia belum bersedia berkomentar atas tindakan terbaru Washington.
Selain 21 individu, sembilan perusahaan juga masuk dalam daftar yang dijatuhi sanksi baru AS. Sebagian besar perusahaan yang terkena sanksi bergerak di bidang energi.
Wakil Menteri Energi Rusia Andrey Cherezov adalah salah satu sosok yang terkena sanksi Washington. Daftar individu dan perusahaan yang jadi target sanksi itu dipublikasikan di situs Departemen Keuangan AS pada hari Jumat.
Hubungan antara Moskow dan Washington telah memburuk sejak krisis Ukraina pecah tahun 2014.
Pada 2016, hubungan kedua negara memburuk lebih jauh, di mana Washington menuduh Moskow mencampuri pemilihan presiden AS. Pada tahun 2017, kedua negara saling bertukar serangan verbal dan diplomatik.
”Tindakan hari ini (Jumat) adalah bagian dari komitmen Departemen Keuangan AS untuk mempertahankan tekanan sanksi terhadap Rusia,” kata Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters, Sabtu (27/1/2018).
”Tindakan ini menggarisbawahi penentangan pemerintah AS terhadap pendudukan Rusia atas Crimea dan penolakan tegas untuk mengakui aneksasi semenanjung (Crimea),” lanjut pernyataan tersebut.
Kementerian Energi Rusia belum bersedia berkomentar atas tindakan terbaru Washington.
(mas)