Gadis 7 Tahun di Pakistan Diperkosa, Dibunuh dan Dibuang ke Tempat Sampah
A
A
A
ISLAMABAD - Seorang gadis tujuh tahun di Pakistan mengalami nasib tragis. Dia diperkosa, dibunuh dan jasadnya di buang ke tempat pembuangan sampah.
Polisi menemukan jasad gadis bernama Zainab Ansari pada hari Selasa di sebuah tempat pembuangan sampah di Kota Kasur, Pakistan timur. Jasad korban ditemukan empat hari setelah korban dilaporkan hilang.
Kasus ini memicu kemarahan publik yang meluas. Pada hari Rabu, demo besar pecah di wilayah Punjab, Pakistan, yang berujung bentrok antara demonstran dengan pasukan polisi. Dua orang tewas saat petugas polisi mengeluarkan tembakan untuk merespons serangan massa terhadap kantor polisi.
Massa marah karena polisi dianggap gagal menyelidiki kasus kematian Zainab Ansari.
Juru bicara Provinsi Punjab, Malik Muhammad Ahmad Khan, mengatakan kepada Reuters bahwa para pemrotes yang semula beraksi damai berubah menjadi kekerasan dengan menyerang sebuah kantor polisi setempat.
”Mereka mulai melempar batu ke kantor polisi dan beberapa pemrotes bersenjata menembakkan peluru ke polisi. Untuk menghentikan mereka, polisi melakukan tembakan ke udara,” kata Khan, yang menambahkan bahwa dua orang tewas dan satu lainnya cedera.
Penduduk setempat mengatakan bahwa polisi menanggapi dengan kekuatan yang tidak semestinya.
”Sebuah demonstrasi damai sedang berlangsung, beberapa pelajar melemparkan batu dan polisi menanggapi dengan menembaki kerumunan,” kata Saleem ur Rehman, seorang warga yang berada dalam demonstrasi tersebut, kepada Reuters, Kamis (11/1/2018).
”Situasi hukum dan ketertiban di sini benar-benar buruk dan ada banyak insiden seperti itu. Itulah yang memicu protes,” ujarnya.
Orang tua Zainab Ansari, yang tidak berada di negara tersebut saat anak perempuan mereka diculik, sudah kembali pada hari Rabu.
”Saya ingin keadilan! Saya menginginkan keadilan!,” kata ibu Zainab sambil menangis, saat dikelilingi para wartawan di bandara internasional di Islamabad.
Kasus kematian Zainab Ansari telah menarik perhatian pemimpin sipil dan militer negara tersebut. Kepala Menteri Punjab Shahbaz Sharif meminta tindakan untuk keadilan bagi korban.
Polisi di Distrik Kasur menyangkal bahwa mereka terlalu santai dalam menyelidiki penculikan anak-anak di kota tersebut. Petugas polisi setempat, Zulfiqar Hameed, mengatakan kepada Reuters bahwa empat penculik telah ditangkap dan satu lagi terbunuh dalam usaha penangkapan.
”Investigasi mengungkapkan bahwa dalam setiap kasus seorang paedofil yang menculik gadis kecil, memerkosa dan membunuh mereka,” katanya.
Kasus Zainab Ansari, lanjut dia, akan segera dipecahkan.”Kami telah mendapat rekaman CCTV yang menunjukkan seorang pemuda membawanya. Kami akan segera menangkapnya,” katanya, yang menambahkan bahwa 95 sampel DNA telah diambil dari tersangka.
Polisi menemukan jasad gadis bernama Zainab Ansari pada hari Selasa di sebuah tempat pembuangan sampah di Kota Kasur, Pakistan timur. Jasad korban ditemukan empat hari setelah korban dilaporkan hilang.
Kasus ini memicu kemarahan publik yang meluas. Pada hari Rabu, demo besar pecah di wilayah Punjab, Pakistan, yang berujung bentrok antara demonstran dengan pasukan polisi. Dua orang tewas saat petugas polisi mengeluarkan tembakan untuk merespons serangan massa terhadap kantor polisi.
Massa marah karena polisi dianggap gagal menyelidiki kasus kematian Zainab Ansari.
Juru bicara Provinsi Punjab, Malik Muhammad Ahmad Khan, mengatakan kepada Reuters bahwa para pemrotes yang semula beraksi damai berubah menjadi kekerasan dengan menyerang sebuah kantor polisi setempat.
”Mereka mulai melempar batu ke kantor polisi dan beberapa pemrotes bersenjata menembakkan peluru ke polisi. Untuk menghentikan mereka, polisi melakukan tembakan ke udara,” kata Khan, yang menambahkan bahwa dua orang tewas dan satu lainnya cedera.
Penduduk setempat mengatakan bahwa polisi menanggapi dengan kekuatan yang tidak semestinya.
”Sebuah demonstrasi damai sedang berlangsung, beberapa pelajar melemparkan batu dan polisi menanggapi dengan menembaki kerumunan,” kata Saleem ur Rehman, seorang warga yang berada dalam demonstrasi tersebut, kepada Reuters, Kamis (11/1/2018).
”Situasi hukum dan ketertiban di sini benar-benar buruk dan ada banyak insiden seperti itu. Itulah yang memicu protes,” ujarnya.
Orang tua Zainab Ansari, yang tidak berada di negara tersebut saat anak perempuan mereka diculik, sudah kembali pada hari Rabu.
”Saya ingin keadilan! Saya menginginkan keadilan!,” kata ibu Zainab sambil menangis, saat dikelilingi para wartawan di bandara internasional di Islamabad.
Kasus kematian Zainab Ansari telah menarik perhatian pemimpin sipil dan militer negara tersebut. Kepala Menteri Punjab Shahbaz Sharif meminta tindakan untuk keadilan bagi korban.
Polisi di Distrik Kasur menyangkal bahwa mereka terlalu santai dalam menyelidiki penculikan anak-anak di kota tersebut. Petugas polisi setempat, Zulfiqar Hameed, mengatakan kepada Reuters bahwa empat penculik telah ditangkap dan satu lagi terbunuh dalam usaha penangkapan.
”Investigasi mengungkapkan bahwa dalam setiap kasus seorang paedofil yang menculik gadis kecil, memerkosa dan membunuh mereka,” katanya.
Kasus Zainab Ansari, lanjut dia, akan segera dipecahkan.”Kami telah mendapat rekaman CCTV yang menunjukkan seorang pemuda membawanya. Kami akan segera menangkapnya,” katanya, yang menambahkan bahwa 95 sampel DNA telah diambil dari tersangka.
(mas)