China Perketat Pembatasan Perdagangan dengan Korut

Sabtu, 06 Januari 2018 - 00:31 WIB
China Perketat Pembatasan Perdagangan dengan Korut
China Perketat Pembatasan Perdagangan dengan Korut
A A A
BEIJING - China telah memperketat pembatasan ekspor ke Korea Utara (Korut). Kebijakan ini sesuai dengan saksi PBB terhadap Pyongyang yang membatasi pasokan minyak dan melarang impor baja serta barang lainnya.

"China akan memberlakukan larangan ekspor besi, baja dan logam lainnya, serta mesin industri dan kendaraan transportasi ke Korea Utara, dari 6 Januari," pengumuman yang dikeluarkan Kementerian Perdagangan China.

"Minyak mentah dan pasokan minyak sulingan juga akan ditutup, sesuai dengan batasan yang diberlakukan sebelumnya oleh PBB," sambung pengumuman itu seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (6/1/2018).

Selain itu beberapa ekspor Korut ke China juga akan dibatasi, termasuk peralatan, gandum, kayu dan produk pertanian lainnya. Barang-barang yang telah dikirim sebelum sanksi yang dikenakan pada tanggal 23 Desember harus dilepaskan oleh bea cukai paling lambat tanggal 24 Januari.

Langkah baru tersebut muncul setelah Dewan Keamanan PBB bulan lalu dengan suara bulat menyetujui langkah-langkah sanksi baru. Sanksi dijatuhkan kepada Korut setelah melakukan uji coba rudal balistik antar benua pada 29 November.

Putaran baru sanksi tersebut telah mengintensifkan sanksi ekonomi terhadap rezim Pyongyang, yang memotong produk minyak mentah negara komunis tersebut, impor dan melarang semua ekspor utama yang tersisa. Langkah tersebut juga menuntut pemulangan semua warga Korut yang bekerja di luar negeri dalam waktu 24 bulan.

Pada akhir Desember, Presiden AS Donald Trump menuduh China melanggar perintah sanksi dengan mengekspor minyak ke Korut, setelah sebuah laporan media menuduh China memasok minyak ilegal ke kapal-kapal Korut di laut. Meskipun Beijing menolak laporan tersebut, Trump mengklaim bahwa mereka "tertangkap basah," menambahkan bahwa dia sangat kecewa. Pemimpin AS telah mendorong Beijing untuk lebih menekan Pyongyang.

Pada tanggal 29 Desember, Korea Selatan (Korsel) mengatakan bahwa mereka telah memeriksa kapal berbendera Hong Kong karena telah memindahkan sampai 600 ton minyak ke sebuah kapal Korut pada bulan Oktober. Kapal tersebut telah disita pada 24 November di pelabuhan Yeosu. Beijing membantah tuduhan tersebut dan menekankan tidak akan membiarkan perusahaan China melanggar resolusi PBB.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7454 seconds (0.1#10.140)