Iran Tuding AS Telah Menghasut Demonstrasi Anti Pemerintah
A
A
A
NEW YORK - Duta Besar Iran untuk PBB, Gholamali Khoshroo, menuduh Amerika Serikat (AS) telah menghasut demonstrasi anti pemerintah yang mencengkeram negara tersebut. Ia juga mengatakan bahwa pemerintah Trump telah mencemooh hukum internasional dan prinsip-prinsip piagam PBB dengan mendukung kerusuhan tersebut dalam serangkaian tweet yang tidak masuk akal.
Dalam sebuah surat yang dikirim ke Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, Khoshroo mengatakan bahwa AS telah melewati batas dengan menghasut warga Iran untuk melakukan tindakan yang mengganggu.
"AS telah meningkatkan tindakan intervensi dengan cara yang aneh dalam urusan internal Iran dengan dalih memberikan dukungan untuk demonstrasi sporadis, yang dalam beberapa kasus dibajak oleh penyusup," kata Khoshroo seperti dikutip dari Al Jazeera, Jumat (5/1/2017).
Ia pun mengkritik Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden Mike Pence secara langsung atas beberapa tweet yang disebutnya absurd, yang meminta orang-orang Iran untuk mengubah pemerintahan mereka.
"Departemen Luar Negeri AS sejauh ini mengakui bahwa pemerintah AS ingin mendorong pemrotes di Iran untuk mengubah pemerintahan mereka, mengakui bahwa AS terlibat dalam campur tangan dalam urusan internal Iran melalui Facebook dan Twitter," ujar Khoshroo.
Pemerintah Trump sendiri belum menanggapi surat tersebut.
Sedikitnya 21 orang telah meninggal dan lebih dari 450 orang ditangkap sejak demonstrasi anti-pemerintah meletus di Iran pada 28 Desember lalu.
Protes, yang berfokus pada keluhan ekonomi dan politik, telah menjadi pertentangan terbesar dari perbedaan pendapat publik sejak demonstrasi pro-reformasi menyapu negara tersebut pada tahun 2009.
Trump, yang telah melarang orang Iran untuk bepergian ke AS, memuji para demonstran karena akhirnya bertindak melawan rezim brutal dan korup Iran dalam sebuah tweet awal pekan ini, dan memperingatkan bahwa dunia sedang menyaksikan.
Pence juga telah memberikan dukungannya kepada para demonstran, dengan mengatakan bahwa mereka bangkit dan menghibur setiap orang Amerika yang mencintai kebebasan.
Sementara itu Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, mengatakan bahwa AS akan meminta sebuah sidang darurat Dewan Keamanan dan Dewan Hak Asasi Manusia untuk membahas situasi di Iran.
"Orang-orang Iran menangis karena kebebasan. Semua orang yang mencintai kebebasan harus berdiri dengan tujuan mereka," katanya.
Baca Juga: AS Serukan Pertemuan Khusus DK PBB Mengenai Situasi Iran
Ayatollah Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran, telah menyalahkan "musuh" eksternal karena memperkeruh kerusuhan di negara tersebut.
"Uang, senjata, politik dan dinas intelijen telah digunakan oleh musuh ini untuk merongrong stabilitas," katanya.
Baca Juga: Khamenei: Musuh Gunakan Uang dan Senjata untuk Lemahkan Iran
Dalam sebuah surat yang dikirim ke Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, Khoshroo mengatakan bahwa AS telah melewati batas dengan menghasut warga Iran untuk melakukan tindakan yang mengganggu.
"AS telah meningkatkan tindakan intervensi dengan cara yang aneh dalam urusan internal Iran dengan dalih memberikan dukungan untuk demonstrasi sporadis, yang dalam beberapa kasus dibajak oleh penyusup," kata Khoshroo seperti dikutip dari Al Jazeera, Jumat (5/1/2017).
Ia pun mengkritik Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden Mike Pence secara langsung atas beberapa tweet yang disebutnya absurd, yang meminta orang-orang Iran untuk mengubah pemerintahan mereka.
"Departemen Luar Negeri AS sejauh ini mengakui bahwa pemerintah AS ingin mendorong pemrotes di Iran untuk mengubah pemerintahan mereka, mengakui bahwa AS terlibat dalam campur tangan dalam urusan internal Iran melalui Facebook dan Twitter," ujar Khoshroo.
Pemerintah Trump sendiri belum menanggapi surat tersebut.
Sedikitnya 21 orang telah meninggal dan lebih dari 450 orang ditangkap sejak demonstrasi anti-pemerintah meletus di Iran pada 28 Desember lalu.
Protes, yang berfokus pada keluhan ekonomi dan politik, telah menjadi pertentangan terbesar dari perbedaan pendapat publik sejak demonstrasi pro-reformasi menyapu negara tersebut pada tahun 2009.
Trump, yang telah melarang orang Iran untuk bepergian ke AS, memuji para demonstran karena akhirnya bertindak melawan rezim brutal dan korup Iran dalam sebuah tweet awal pekan ini, dan memperingatkan bahwa dunia sedang menyaksikan.
Pence juga telah memberikan dukungannya kepada para demonstran, dengan mengatakan bahwa mereka bangkit dan menghibur setiap orang Amerika yang mencintai kebebasan.
Sementara itu Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, mengatakan bahwa AS akan meminta sebuah sidang darurat Dewan Keamanan dan Dewan Hak Asasi Manusia untuk membahas situasi di Iran.
"Orang-orang Iran menangis karena kebebasan. Semua orang yang mencintai kebebasan harus berdiri dengan tujuan mereka," katanya.
Baca Juga: AS Serukan Pertemuan Khusus DK PBB Mengenai Situasi Iran
Ayatollah Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran, telah menyalahkan "musuh" eksternal karena memperkeruh kerusuhan di negara tersebut.
"Uang, senjata, politik dan dinas intelijen telah digunakan oleh musuh ini untuk merongrong stabilitas," katanya.
Baca Juga: Khamenei: Musuh Gunakan Uang dan Senjata untuk Lemahkan Iran
(ian)