ISIS Klaim Serangan di Gereja Koptik dan Toko di Mesir
A
A
A
KAIRO - Kelompok teroris ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan di Mesir yang menargetkan sebuah gereja Kristen Koptik dan sebuah toko di pinggiran kota Kairo. Namun kelompok tersebut tidak memberikan bukti yang mendukung klaim tersebut.
Gereja Koptik mengaatakan pria bersenjata tersebut pertama kali menembaki sebuah toko milik orang Kristen, menewaskan dua orang, Jumat (29/12/2017). Ia kemudian melanjutkan aksinya ke gereja Mar Mina di pinggiran selatan Kairo, Helwan. Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan bahwa ia melepaskan tembakan ke pintu masuk di lokasi dan mencoba melempar alat peledak.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Mesir dan pernyataan Gereja Koptik pria bersenjata tersebut membunuh setidaknya sembilan orang, termasuk seorang polisi, di gereja tersebut. Gereja mengatakan seorang wanita muda meninggal kemudian akibat luka-lukanya, sehingga jumlah korban tewas di gereja tersebut menjadi delapan orang.
Kementerian Dalam Negeri Mesir kemudian mengatakan pelaku tersebut terluka oleh pasukan keamanan dan ditahan. Pejabat gereja mengatakan korban yang terbunuh berusia antara 43 sampai 90 tahun.
ISIS dalam sebuah pesan melalui agensi media Amaq menyatakan bahwa tentara "Khilafah" menyerang orang-orang Kristen dan mengatakan satu penyerang terbunuh, menurut perusahaan konsultan keamanan dan intelijen Flashpoint Intelligence seperti dikutip dari NBC News, Sabtu (30/12/2017).
Tapi karena kelompok tersebut tidak memberikan bukti tidak jelas apakah ISIS terlibat atau pelaku terinspirasi oleh kelompok tersebut, atau apakah ada hubungan.
Penyerang tersebut diidentifikasi oleh Kementerian Dalam Negeri Mesir sebagai Ibrahim Isma'il Isma'il Mustafa (33). Pihak kementerian tersebut mengatakan bahwa ia terlibat dalam beberapa serangan teroris sebelumnya.
Militan Islam telah mengklaim beberapa serangan terhadap minoritas Kristen besar Mesir dalam beberapa tahun terakhir, termasuk dua serangan bom di Palm Sunday pada bulan April dan sebuah ledakan di katedral Koptik terbesar di Kairo Desember lalu yang menewaskan 28 orang.
Gereja Koptik mengaatakan pria bersenjata tersebut pertama kali menembaki sebuah toko milik orang Kristen, menewaskan dua orang, Jumat (29/12/2017). Ia kemudian melanjutkan aksinya ke gereja Mar Mina di pinggiran selatan Kairo, Helwan. Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan bahwa ia melepaskan tembakan ke pintu masuk di lokasi dan mencoba melempar alat peledak.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Mesir dan pernyataan Gereja Koptik pria bersenjata tersebut membunuh setidaknya sembilan orang, termasuk seorang polisi, di gereja tersebut. Gereja mengatakan seorang wanita muda meninggal kemudian akibat luka-lukanya, sehingga jumlah korban tewas di gereja tersebut menjadi delapan orang.
Kementerian Dalam Negeri Mesir kemudian mengatakan pelaku tersebut terluka oleh pasukan keamanan dan ditahan. Pejabat gereja mengatakan korban yang terbunuh berusia antara 43 sampai 90 tahun.
ISIS dalam sebuah pesan melalui agensi media Amaq menyatakan bahwa tentara "Khilafah" menyerang orang-orang Kristen dan mengatakan satu penyerang terbunuh, menurut perusahaan konsultan keamanan dan intelijen Flashpoint Intelligence seperti dikutip dari NBC News, Sabtu (30/12/2017).
Tapi karena kelompok tersebut tidak memberikan bukti tidak jelas apakah ISIS terlibat atau pelaku terinspirasi oleh kelompok tersebut, atau apakah ada hubungan.
Penyerang tersebut diidentifikasi oleh Kementerian Dalam Negeri Mesir sebagai Ibrahim Isma'il Isma'il Mustafa (33). Pihak kementerian tersebut mengatakan bahwa ia terlibat dalam beberapa serangan teroris sebelumnya.
Militan Islam telah mengklaim beberapa serangan terhadap minoritas Kristen besar Mesir dalam beberapa tahun terakhir, termasuk dua serangan bom di Palm Sunday pada bulan April dan sebuah ledakan di katedral Koptik terbesar di Kairo Desember lalu yang menewaskan 28 orang.
(ian)