Korsel Siap Duduk Satu Meja dengan Korut Tanpa Syarat
A
A
A
SEOUL - Menteri Unifikasi Korea Selatan (Korsel), Cho Myoung-gyon mengatakan, Seoul bersedia untuk mendiskusikan masalah-masalah yang menjadi perhatian Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) tanpa prasyarat. Myoung-gyon menggunakan nama resmi untuk Korea Utara (Korut).
Gyon mengatakan jika Korsel dapat berbicara dengan pihak Korut, pihaknya bersedia untuk terus terang membahas beberapa masalah yang menjadi perhatian Pyongyang tanpa prasyarat apapun.
Namun media setempat melaporkan ia tidak merinci masalah apa yang mungkin ada di meja dialog yang mungkin terjadi seperti disitat dari Xinhua, Sabtu (23/12/2017).
Korsel akan mencoba mengambil beberapa peluang, termasuk Olimpiade Musim Dingin PyeongChang yang akan datang, dengan cara yang lebih aktif untuk mendorong Korut datang ke sebuah meja dialog.
Seoul telah meminta Pyongyang untuk berpartisipasi dalam acara olahraga musim dingin yang diselenggarakan Korsel yang dijadwalkan dimulai pada bulan Februari di PyeongChang di wilayah timur negara itu.
Korsel melakukan dialog pada bulan Juli ke Korut untuk mengadakan dialog otoritas militer dari kedua belah pihak serta pembicaraan kemanusiaan mengenai reuni keluarga-keluarga yang terpisah. Warga dari dua Korea telah dilarang bertukar surat dan mendapat telepon sejak Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata.
Cho mengatakan bahwa partisipasi Korut di Olimpiade Musim Dingin PyeongChang akan menjadi peluang bagus untuk dirinya sendiri, mengantisipasi keputusan bijak Pyongyang.
Gyon mengatakan jika Korsel dapat berbicara dengan pihak Korut, pihaknya bersedia untuk terus terang membahas beberapa masalah yang menjadi perhatian Pyongyang tanpa prasyarat apapun.
Namun media setempat melaporkan ia tidak merinci masalah apa yang mungkin ada di meja dialog yang mungkin terjadi seperti disitat dari Xinhua, Sabtu (23/12/2017).
Korsel akan mencoba mengambil beberapa peluang, termasuk Olimpiade Musim Dingin PyeongChang yang akan datang, dengan cara yang lebih aktif untuk mendorong Korut datang ke sebuah meja dialog.
Seoul telah meminta Pyongyang untuk berpartisipasi dalam acara olahraga musim dingin yang diselenggarakan Korsel yang dijadwalkan dimulai pada bulan Februari di PyeongChang di wilayah timur negara itu.
Korsel melakukan dialog pada bulan Juli ke Korut untuk mengadakan dialog otoritas militer dari kedua belah pihak serta pembicaraan kemanusiaan mengenai reuni keluarga-keluarga yang terpisah. Warga dari dua Korea telah dilarang bertukar surat dan mendapat telepon sejak Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata.
Cho mengatakan bahwa partisipasi Korut di Olimpiade Musim Dingin PyeongChang akan menjadi peluang bagus untuk dirinya sendiri, mengantisipasi keputusan bijak Pyongyang.
(ian)