Menentang AS, Mayoritas Negara UE Dukung Resolusi Yerusalem PBB

Jum'at, 22 Desember 2017 - 06:19 WIB
Menentang AS, Mayoritas...
Menentang AS, Mayoritas Negara UE Dukung Resolusi Yerusalem PBB
A A A
NEW YORK - Sejumlah negara besar Uni Eropa (UE) menolak kebijakan Amerika Serikat (AS) yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Jerman, Prancis, Inggris, Italia, Spanyol dan 17 negara lainnya bergabung meminta AS untuk menarik pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

"Status Yerusalem harus dinegosiasikan antara orang Israel dan Palestina. Seharusnya tidak diputuskan," kata Kementerian Luar Negeri Jerman dalam sebuah pernyataan yang diposkan di Twitter.

"Oleh karena itu, kami hari ini memilih resolusi di PBB yang menggarisbawahi posisi kami yang dikenal," kementerian tersebut menambahkan seperti dikutip dari Anadolu, Jumat (22/12/2017).

Selain Jerman, negara-negar besar UE macam Perancis, Inggris, Italia dan Spanyol juga mendukung resolusi Majelis Umum PBB, dan menekankan komitmen mereka terhadap solusi dua negara.

Austria, Belgia, Bulgaria, pemerintah Siprus Yunani, Yunani, Denmark, Estonia, Finlandia, Irlandia, Belanda, Luksemburg, Lituania, Malta, Portugal, Slowakia, Slovenia dan Swedia adalah negara UE lainnya yang mendukung resolusi tersebut.

Sebelumnya negara-negara anggota UE mengeluarkan pernyataan bersama yang mendukung resolusi tersebut. Pernyataan bersama itu menggarisbawahi bahwa status Yerusalem harus diselesaikan melalui perundingan antara Palestina dan Israel.

"Posisi negara kami terhadap Yerusalem tetap tidak berubah. Aspirasi kedua belah pihak harus dipenuhi dan sebuah cara harus ditemukan dalam negosiasi untuk menyelesaikan status Yerusalem sebagai ibukota masa depan kedua negara," bunyi pernyataan tersebut.

Upaya Uni Eropa untuk menyetujui sebuah posisi bersatu menjelang pemungutan suara gagal karena sikap oposisi beberapa negara anggota yang memiliki hubungan dekat dengan AS.

Kroasia, Republik Ceko, Latvia, Polandia, Hungaria dan Rumania memilih untuk abstein dalam pemungutan suara.
(ian)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7464 seconds (0.1#10.140)