UE Siapkan Sikap Bersama Jelang Sidang PBB Soal Yerusalem

Kamis, 21 Desember 2017 - 00:24 WIB
UE Siapkan Sikap Bersama...
UE Siapkan Sikap Bersama Jelang Sidang PBB Soal Yerusalem
A A A
BERLIN - Jerman mengulangi penolakannya terhadap keputusan Amerika Serikat (AS) untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Berlin juga mengatakan anggota Uni Eropa (UE) sedang mendiskusikan sebuah sikap bersama menjelang pemungutan suara di Sidang Umum PBB.

Deputi juru bicara Kementerian Luar Negeri Rainer Breul mengatakan bahwa Jerman berharap negara-negara UE akan mencapai sikap yang sama sebelum pemungutan suara pada hari Kamis esok.

"Pemerintah Jerman bertujuan untuk mencapai sebuah konsensus dan pemungutan suara UE sesuai dengan ini, seperti yang terjadi pada resolusi serupa di Timur Tengah. Konsultasi saat ini sedang berlangsung," katanya seperti dikutip dari Anadolu, Kamis (21/12/2017).

Breul mengingatkan bahwa Jerman, Prancis, Inggris, Italia dan Swedia telah mengumumkan sebuah sikap bersama pada 8 Desember, yang menyatakan penolakan mereka terhadap keputusan kontroversial pemerintah AS.

Pernyataan bersama oleh lima negara besar UE tersebut menggarisbawahi bahwa status Yerusalem harus ditentukan melalui negosiasi antara Israel dan Palestina yang mengarah pada kesepakatan status akhir.

"Ini adalah posisi konstan Anggota UE yang, dalam kerangka ini, Yerusalem pada akhirnya harus menjadi Ibu Kota negara-negara Israel dan Palestina. Sampai saat itu, kami tidak mengakui kedaulatan atas Yerusalem," ujarnya menekankan.

Pada hari Kamis, Majelis Umum PBB akan mengadakan sebuah sesi khusus darurat langka mengenai keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada 6 Desember lalu. Kala itu, Trump mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan memindahkan kedutaan Washington dari Tel Aviv ke Yerusalem.

A.S. memveto resolusi Dewan Keamanan PBB pada hari Senin yang menolak pendirian fasilitas diplomatik di kota yang diperebutkan di Yerusalem, melawan seluruh anggota dewan tersebut.

Empat belas anggota dewan keamanan PBB memilih mendukung resolusi yang disponsori Mesir itu yang menuntut Trump membatalkan keputusannya.

Baca Juga: 14 dari 15 Anggota DK PBB Tolak Status Yerusalem, AS: Penghinaan!

Status Yerusalem telah lama dianggap sebagai isu status akhir yang harus ditentukan oleh perundingan damai Israel-Palestina dan keputusan Trump secara luas dipandang sebagai penghalang pemahaman lama.

Yerusalem Timur, yang Palestina tetapkan untuk menjadi Ibu Kota negara mereka, telah berada di bawah pendudukan Israel sejak 1967.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5760 seconds (0.1#10.140)