Protes AS soal Yerusalem, Kampung Yesus Batalkan Perayaan Natal
A
A
A
NAZARETH - Nazareth, kampung masa kecil Yesus, memilih membatalkan perayaan Natal. Pembatalan ini sebagai protes atas keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang secara sepihak mengkui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Wali Kota Nazareth Ali Salam, seorang Muslim, pada hari Kamis telah memerintahkan warganya untuk membatalkan serangkaian acara artistik yang telah direncanakan, termasuk sebuah festival dan pasar Natal yang besar.
”Identitas dan keyakinan kami tidak diperdebatkan,” kata Salam. ”Keputusan (oleh Donald Trump tentang Yerusalem) telah menghilangkan sukacita liburan, dan dengan demikian kami membatalkan perayaan tahun ini,” ujarnya, seperti dikutip Times of Israel, Jumat (15/12/2017).
Nazareth adalah salah satu kota tersuci di dunia Kristen. Umat Kristen meyakini bahwa di kota itulah malaikat Jibril memberi tahu Perawan Maria bahwa dia akan mengandung dan melahirkan Yesus.
Menurut riwayat di Kitab Perjanjian Baru, Yesus juga dibesarkan di Kota Nazareth.
Perayaan Natal setiap tahun telah menjadi daya tarik wisata utama dan sumber pendapatan bagi kota suci tersebut. Penghuni kota itu mayoritas warga Arab Israel, di mana dua pertiganya adalah warga Muslim dan selebihnya warga Kristen.
Seperti diketahui, Presiden Trump pada Rabu pekan lalu membuat pengumuman di Gedung Putih yang menyebut Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Presiden AS itu mengatakan, pengakuan yang disampaikannya sebenarnya sudah terlambat.
Keputusan itu dipuji oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, namun dikecam sebagian besar masyarakat internasional, terutama dunia Arab dan Muslim.
Wali Kota Nazareth Ali Salam, seorang Muslim, pada hari Kamis telah memerintahkan warganya untuk membatalkan serangkaian acara artistik yang telah direncanakan, termasuk sebuah festival dan pasar Natal yang besar.
”Identitas dan keyakinan kami tidak diperdebatkan,” kata Salam. ”Keputusan (oleh Donald Trump tentang Yerusalem) telah menghilangkan sukacita liburan, dan dengan demikian kami membatalkan perayaan tahun ini,” ujarnya, seperti dikutip Times of Israel, Jumat (15/12/2017).
Nazareth adalah salah satu kota tersuci di dunia Kristen. Umat Kristen meyakini bahwa di kota itulah malaikat Jibril memberi tahu Perawan Maria bahwa dia akan mengandung dan melahirkan Yesus.
Menurut riwayat di Kitab Perjanjian Baru, Yesus juga dibesarkan di Kota Nazareth.
Perayaan Natal setiap tahun telah menjadi daya tarik wisata utama dan sumber pendapatan bagi kota suci tersebut. Penghuni kota itu mayoritas warga Arab Israel, di mana dua pertiganya adalah warga Muslim dan selebihnya warga Kristen.
Seperti diketahui, Presiden Trump pada Rabu pekan lalu membuat pengumuman di Gedung Putih yang menyebut Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Presiden AS itu mengatakan, pengakuan yang disampaikannya sebenarnya sudah terlambat.
Keputusan itu dipuji oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, namun dikecam sebagian besar masyarakat internasional, terutama dunia Arab dan Muslim.
(mas)