Kasus Genosida yang Terlupakan Sejarah, Mengerikan!
A
A
A
GENOSIDA didefiniskan sebagai tindakan sistematis yang dilakukan dengan maksud menghancurkan secara keseluruhan atau sebagian bangsa, kelompok etnis, ras atau agama. Merujuk pengertian tersebut, tak sulit untuk mencari kasus-kasus genosida dalam sejarah manusia. Dari sekian banyak kasus genosida, berikut tragedi genosida yang terlupakan dalam sejarah.
1. PERANG BIAFRAN
Ketika Nigeria memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1960, hampir 60 juta orang dari 300 etnis dan agama berbeda tinggal di perbatasan. Beragam etnis tinggal berdekatan, menyebabkan ketegangan di perbatasan itu. Salah satu kelompok etnis terbesar Igbo, memutuskan memisahkan diri dari Nigeria dan membentuk Republik Biafra meski ditentang Pemerintah Nigeria. Dari 1967-1968 usai Republik Biafra dibentuk, perang sipil berkecamuk. Pemerintah Nigeria bertindak tegas menghancurkan negara muda tersebut. Hampir 3 juta nyawa hilang dalam perang saudara itu, 5.000 di antaranya meninggal setiap hari.
2. GENOSIDA WARGA ASLI AMERIKA
Hopi, yang kemudian dikenal sebagai Moqui, adalah suku asli Amerika yang tinggal di Arizona utara. Spanyol kemudian mencoba mengubah keyakinan suku Moqui menjadi Kristen saat mereka menginjakkan kaki di Amerika. Upaya pertama tidak berjalan dengan baik (Moqui memberontak), jadi Spanyol kembali beberapa tahun kemudian dengan tentara. Hampir semua orang di Awatovi terbunuh akibat penjajahan Spanyol. Beberapa wanita dan anak-anak diambil sebagai budak tapi kemudian diputuskan untuk membunuh mereka semua karena Spanyol merasa kebingungan mendistribusikan para budak itu.
3. PENGANIAYAAN FALUN GONG
Falun Gong adalah sebuah kuasi-agama China yang didasarkan pada nilai-nilai kebenaran, kasih sayang, dan toleransi, serta latihan yang dirancang meningkatkan kesehatan dan energi. Tapi bagi jutaan pengikutnya di China, keyakinan itu bisa membuat mereka dipenjara atau bahkan terbunuh. Sejak 22 Juli 1999, berlatih Falun Gong di China bertentangan dengan hukum dan bisa diberangus. Selama 14 tahun terakhir sejak larangan terhadap Falun Gong muncul, lebih dari 3.428 kematian dilaporkan terjadi. Bahkan penindasan berlanjut sampai hari ini.
4. KEKEJAMAN JEAN JACQUES DESSALINES DI REVOLUSI HAITI
Revolusi Haiti adalah pemberontakan budak paling sukses dalam sejarah karena orang-orang Afrika yang diperbudak itu berhasil menyingkirkan orang Prancis dan orang-orang Eropa dari Haiti. Namun, pada hari-hari menjelang perang, pemimpin kharismatik revolusi Haiti, Toussaint l'Ouverture, diculik dan meninggal. Dia digantikan salah seorang jendralnya, mantan budak bernama Jean Jacques Dessalines yang tidak mau menerima kebijakan pendahulunya tentang konsiliasi terhadap warga Haiti kulit putih. Dengan menganggap dirinya sebagai kaisar, Dessalines memberikan perintah pertamanya: pembantaian penduduk kulit putih di pulau itu. Di Ibu Kota Port-au-Prince, lebih dari 800 orang terbunuh dalam tragedi ini.
5. PEMBANTAIAN PARSLEY
Hanya dalam lima hari pada musim gugur 1937, lebih dari 20.000 orang Haiti dibantai atas perintah diktator Republik Dominika Rafael Leonidas Trujillo. Pembantaian yang dikenal dengan "pembantaian Parsley" itu terjadi di sepanjang perbatasan dimana tentara dan penduduk sipil memegang parang, bayonet, dan senapan untuk membunuh warga Haiti yang mereka temui. Para ahli masih memperdebatkan apa alasan Trujillo melakukan pembantaian. Ada yang mengatakan itu murni berdasarkan ras, dengan tujuan agar warga Republik Dominika terdiri dari orang kulit putih seluruhnya, sementara yang lain mengatakan bahwa dia ingin memperluas wilayah Dominika.
6. JUTAAN MATI DALAM KEKERASAN PAKSA STALIN
Usai runtuhnya Kekaisaran Rusia pada Maret 1917, Ukraina melihat kesempatan untuk merdeka. Tapi kebebasan itu berumur pendek. Sebelum akhir tahun, Vladimir Lenin merebut kembali semua area yang sebelumnya dikuasai oleh tzar termasuk Ukraina. Di bawah kekuasaan Soviet mulai muncul gerakan kebangkitan nasional di Ukraina. Saat Joseph Stalin mengambil alih kekuasaan di Uni Soviet, dia memutuskan memadamkan api nasionalis itu. Stalin mengumpulkan 5.000 ilmuwan Ukraina dan meminta mereka dibunuh. Pada 1933, sebanyak 25.000 orang meninggal setiap hari akibat kelaparan. Total hampir 5 juta orang meninggal akibat kebijakan otoriter Stalin di Ukraina.
7. PEMBANTAIAN MASSAL TURKI
Antara Maret 1937 dan musim semi 1938, tentara Turki membantai banyak orang di daerah Dersim karena wilayah itu menolak kontrol pemerintah. Wanita dan anak-anak yang bersembunyi di gua-gua disegel dengan batu besar dan kemudian dibiarkan mati oleh api besar yang dinyalakan di dekat pintu masuk. Tiga suku, Karabel, Ferhad, dan Pilvank adalah tiga suku yang mengalami pembantaian. Dalam satu hari di 1938, sebanyak 7.954 orang terbunuh atau tertangkap.
8. 20 JUTA MATI DALAM PEMBERONTAKAN TAIPING
Pemberontakan Taiping dimulai pada 1850 sampai 1864 saat Hong Xiuquan, seorang kandidat ujian pegawai negeri, memiliki visi yang membuat dia percaya bahwa dia adalah adik dari Yesus Kristus. Visi mesianis ini akhirnya membawanya merekrut tentara pengikut fanatik dan mencoba menggulingkan pemerintah China. Dalam waktu kurang dari 10 tahun, Xiuquan menguasai sepertiga China. Musuh utama Xiuquan dan tentaranya adalah penguasa Manchu. Akhirnya Manchu berperang melawan pasukan Xiuquan selama lebih dari 20 tahun, menyebabkan 20 juta orang meninggal.
9. PEMBUNUHAN 80% SUKU HERERO OLEH JERMAN
Namibia yang terletak di Afrika bagian selatan adalah tempat sulit untuk tinggal. Garis pantai Namibia hampir 2.000 kilometer (1.200 mil) terdiri dari bukit pasir tandus namun memiliki kekayaan berupa berlian, logam langka, dan batu permata. Pada 1880-an, orang-orang Jerman mendarat di Namibia dan mendirikan koloni di atas tanah milik suku Herero. Ketegangan antara penduduk Jerman dan penduduk lokal meningkat dengan cepat. Pemerintah Jerman mengirim seorang pemimpin brutal, Letnan Jenderal Lother von Trotha, bersama dengan 10.000 orang bersenjata untuk menghentikan pemberontakan. Sebelum pemberontakan, 80.000 orang suku Herero tinggal di Namibia namun setelah pembantaian jumlahnya tinggal 15.000.
10. PEMERINTAH SOVIET MENDEPORTASI ORANG CHECHYA-INGUS
Meskipun fakta ada hampir 40.000 orang Chechnya dan Ingush berjuang untuk Soviet dalam Perang Dunia II, pemerintah Uni Soviet justru menuduh mereka membantu Nazi. Untuk menghukum orang-orang Chechnya dan Ingus, pemerintah pada 23 Februari 1944 mulai mendeportasi mereka ke daerah terpencil di Uni Soviet menggunakan mobil pengangkutan barang. Mereka yang tidak terangkut untuk beberapa alasan harus segera ditembak. Para ahli percaya hingga 50% populasi Chechnya meninggal selama peristiwa yang disebut "Operation Lentil."
1. PERANG BIAFRAN
Ketika Nigeria memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1960, hampir 60 juta orang dari 300 etnis dan agama berbeda tinggal di perbatasan. Beragam etnis tinggal berdekatan, menyebabkan ketegangan di perbatasan itu. Salah satu kelompok etnis terbesar Igbo, memutuskan memisahkan diri dari Nigeria dan membentuk Republik Biafra meski ditentang Pemerintah Nigeria. Dari 1967-1968 usai Republik Biafra dibentuk, perang sipil berkecamuk. Pemerintah Nigeria bertindak tegas menghancurkan negara muda tersebut. Hampir 3 juta nyawa hilang dalam perang saudara itu, 5.000 di antaranya meninggal setiap hari.
2. GENOSIDA WARGA ASLI AMERIKA
Hopi, yang kemudian dikenal sebagai Moqui, adalah suku asli Amerika yang tinggal di Arizona utara. Spanyol kemudian mencoba mengubah keyakinan suku Moqui menjadi Kristen saat mereka menginjakkan kaki di Amerika. Upaya pertama tidak berjalan dengan baik (Moqui memberontak), jadi Spanyol kembali beberapa tahun kemudian dengan tentara. Hampir semua orang di Awatovi terbunuh akibat penjajahan Spanyol. Beberapa wanita dan anak-anak diambil sebagai budak tapi kemudian diputuskan untuk membunuh mereka semua karena Spanyol merasa kebingungan mendistribusikan para budak itu.
3. PENGANIAYAAN FALUN GONG
Falun Gong adalah sebuah kuasi-agama China yang didasarkan pada nilai-nilai kebenaran, kasih sayang, dan toleransi, serta latihan yang dirancang meningkatkan kesehatan dan energi. Tapi bagi jutaan pengikutnya di China, keyakinan itu bisa membuat mereka dipenjara atau bahkan terbunuh. Sejak 22 Juli 1999, berlatih Falun Gong di China bertentangan dengan hukum dan bisa diberangus. Selama 14 tahun terakhir sejak larangan terhadap Falun Gong muncul, lebih dari 3.428 kematian dilaporkan terjadi. Bahkan penindasan berlanjut sampai hari ini.
4. KEKEJAMAN JEAN JACQUES DESSALINES DI REVOLUSI HAITI
Revolusi Haiti adalah pemberontakan budak paling sukses dalam sejarah karena orang-orang Afrika yang diperbudak itu berhasil menyingkirkan orang Prancis dan orang-orang Eropa dari Haiti. Namun, pada hari-hari menjelang perang, pemimpin kharismatik revolusi Haiti, Toussaint l'Ouverture, diculik dan meninggal. Dia digantikan salah seorang jendralnya, mantan budak bernama Jean Jacques Dessalines yang tidak mau menerima kebijakan pendahulunya tentang konsiliasi terhadap warga Haiti kulit putih. Dengan menganggap dirinya sebagai kaisar, Dessalines memberikan perintah pertamanya: pembantaian penduduk kulit putih di pulau itu. Di Ibu Kota Port-au-Prince, lebih dari 800 orang terbunuh dalam tragedi ini.
5. PEMBANTAIAN PARSLEY
Hanya dalam lima hari pada musim gugur 1937, lebih dari 20.000 orang Haiti dibantai atas perintah diktator Republik Dominika Rafael Leonidas Trujillo. Pembantaian yang dikenal dengan "pembantaian Parsley" itu terjadi di sepanjang perbatasan dimana tentara dan penduduk sipil memegang parang, bayonet, dan senapan untuk membunuh warga Haiti yang mereka temui. Para ahli masih memperdebatkan apa alasan Trujillo melakukan pembantaian. Ada yang mengatakan itu murni berdasarkan ras, dengan tujuan agar warga Republik Dominika terdiri dari orang kulit putih seluruhnya, sementara yang lain mengatakan bahwa dia ingin memperluas wilayah Dominika.
6. JUTAAN MATI DALAM KEKERASAN PAKSA STALIN
Usai runtuhnya Kekaisaran Rusia pada Maret 1917, Ukraina melihat kesempatan untuk merdeka. Tapi kebebasan itu berumur pendek. Sebelum akhir tahun, Vladimir Lenin merebut kembali semua area yang sebelumnya dikuasai oleh tzar termasuk Ukraina. Di bawah kekuasaan Soviet mulai muncul gerakan kebangkitan nasional di Ukraina. Saat Joseph Stalin mengambil alih kekuasaan di Uni Soviet, dia memutuskan memadamkan api nasionalis itu. Stalin mengumpulkan 5.000 ilmuwan Ukraina dan meminta mereka dibunuh. Pada 1933, sebanyak 25.000 orang meninggal setiap hari akibat kelaparan. Total hampir 5 juta orang meninggal akibat kebijakan otoriter Stalin di Ukraina.
7. PEMBANTAIAN MASSAL TURKI
Antara Maret 1937 dan musim semi 1938, tentara Turki membantai banyak orang di daerah Dersim karena wilayah itu menolak kontrol pemerintah. Wanita dan anak-anak yang bersembunyi di gua-gua disegel dengan batu besar dan kemudian dibiarkan mati oleh api besar yang dinyalakan di dekat pintu masuk. Tiga suku, Karabel, Ferhad, dan Pilvank adalah tiga suku yang mengalami pembantaian. Dalam satu hari di 1938, sebanyak 7.954 orang terbunuh atau tertangkap.
8. 20 JUTA MATI DALAM PEMBERONTAKAN TAIPING
Pemberontakan Taiping dimulai pada 1850 sampai 1864 saat Hong Xiuquan, seorang kandidat ujian pegawai negeri, memiliki visi yang membuat dia percaya bahwa dia adalah adik dari Yesus Kristus. Visi mesianis ini akhirnya membawanya merekrut tentara pengikut fanatik dan mencoba menggulingkan pemerintah China. Dalam waktu kurang dari 10 tahun, Xiuquan menguasai sepertiga China. Musuh utama Xiuquan dan tentaranya adalah penguasa Manchu. Akhirnya Manchu berperang melawan pasukan Xiuquan selama lebih dari 20 tahun, menyebabkan 20 juta orang meninggal.
9. PEMBUNUHAN 80% SUKU HERERO OLEH JERMAN
Namibia yang terletak di Afrika bagian selatan adalah tempat sulit untuk tinggal. Garis pantai Namibia hampir 2.000 kilometer (1.200 mil) terdiri dari bukit pasir tandus namun memiliki kekayaan berupa berlian, logam langka, dan batu permata. Pada 1880-an, orang-orang Jerman mendarat di Namibia dan mendirikan koloni di atas tanah milik suku Herero. Ketegangan antara penduduk Jerman dan penduduk lokal meningkat dengan cepat. Pemerintah Jerman mengirim seorang pemimpin brutal, Letnan Jenderal Lother von Trotha, bersama dengan 10.000 orang bersenjata untuk menghentikan pemberontakan. Sebelum pemberontakan, 80.000 orang suku Herero tinggal di Namibia namun setelah pembantaian jumlahnya tinggal 15.000.
10. PEMERINTAH SOVIET MENDEPORTASI ORANG CHECHYA-INGUS
Meskipun fakta ada hampir 40.000 orang Chechnya dan Ingush berjuang untuk Soviet dalam Perang Dunia II, pemerintah Uni Soviet justru menuduh mereka membantu Nazi. Untuk menghukum orang-orang Chechnya dan Ingus, pemerintah pada 23 Februari 1944 mulai mendeportasi mereka ke daerah terpencil di Uni Soviet menggunakan mobil pengangkutan barang. Mereka yang tidak terangkut untuk beberapa alasan harus segera ditembak. Para ahli percaya hingga 50% populasi Chechnya meninggal selama peristiwa yang disebut "Operation Lentil."
(amm)