Sianida, Racun yang Diminum Penjahat Perang Bosnia di Pengadilan Internasional

Sabtu, 02 Desember 2017 - 05:29 WIB
Sianida, Racun yang...
Sianida, Racun yang Diminum Penjahat Perang Bosnia di Pengadilan Internasional
A A A
AMSTERDAM - Jaksa Belanda menyatakan, dari autopsi awal menunjukkan racun yang diminum terdakwa kejahatan perang Bosnia, Jenderal Slobodan Praljak, adalah zat sianida. Praljak tewas tak lama setelah menenggak racun dari botol kecil di hadapan hakim Pengadilan Pidana Internasional untuk Bekas Yugoslavia (ICTY ) di Den Haag, Rabu lalu.

Praljak nekat minum racun setelah hakim menolak banding yang dia ajukan. Hakim menguatkan hukuman 20 tahun penjara atas perannya dalam kejahatan perang Bosnia tahun 1990-an, di mana banyak warga etnis Muslim Bosnia dibantai.

Dalam sebuah pernyataan, jaksa memamparkan hasil tes toksikologi terhadap tubuh Praljak. ”Praljak memiliki konsentrasi potasium sianida dalam darahnya. Hal ini mengakibatkan kegagalan jantung, yang menandai penyebab kematiannya,” bunyi pernyataan pihak jaksa Belanda yang melakukan penyelidikan independen, seperti dikutip Reuters, Sabtu (2/12/2017).

Baca Juga: Jenderal Pembantai Muslim Bosnia Tenggak Racun di Sidang Den Haag

Jenderal Slobodan Praljak, 72, adalah komandan perang pasukan Kroasia Bosnia. Dia awalnya dijatuhi hukuman 20 tahun penjara pada tahun 2013 karena kejahatan perang, namun mengajukan banding. Dia nekat mengakhiri hidupnya ketika bandingnya ditolak.

“Saya hanya minum racun,” kata saat mengayunkan botol kecil berisi cairan ke mulutnya. ”Saya bukan penjahat perang, saya menentang keyakinan ini,” ujarnya. Beberapa detik kemudian, dia ambruk dan dinyatakan tewas saat dilarikan ke rumah sakit di Den Haag.

Adegan dramatis itu juga membuat sidang ditangguhkan. ”Klien saya mengatakan bahwa dia telah mengambil racun,” kata pengacara Prajalk saat itu.

Praljak, yang meraih tiga gelar universitas di bidang teknik elektro, filsafat dan film, bekerja sebagai direktur bioskop selama beberapa tahun sebelum bergabung dengan tentara Kroasia.

Baca Juga: Mengenal Praljak, Peminum Racun di Sidang Pembantaian Muslim Bosnia

Franjo Tudjman—Presiden Kroasia saat perang Bosnia pecah—menunjuknya sebagai salah satu dari 14 anggota Dewan Pertahanan Nasional Republik Kroasia pada bulan September 1992.

Dia memegang posisi lain di militer Kroasia, termasuk asisten menteri pertahanan dan perwakilan senior Kementerian Pertahanan Kroasia.

Dia mengadopsi instruksi Tudjman dalam operasi terhadap etnis Muslim di Bosnia, negara mini di Kroasia.

Praljak dinyatakan gagal melakukan upaya apapun untuk menghentikan pembantaian umat Islam di Prozor selama musim panas 1993 atau pun serangan terhadap masjid dan properti lainnya di Kota Mostar.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1727 seconds (0.1#10.140)