Hariri Tak Terima Hizbullah Mengancam Negara-negara Arab
A
A
A
BEIRUT - Perdana Menteri Lebanon, Saad al-Hariri mengatakan, ia tidak akan menerima posisi Hizbullah yang didukung Iran "mempengaruhi" atau menargetkan keamanan dan stabilitas negara-negara Arab. Begitu bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh biro pers kantor perdana menteri Lebanon.
Namun, Hariri tidak menyebutkan secara spesifik negara yang dimaksud dalam pernyataannya seperti dilansir dari Reuters, Minggu (26/11/2017).
Hariri telah mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya pada 4 November. Namun kemudian mencabutnya setelah kembali ke Lebanon akhir pekan lalu.
Setelah pengumumannya, yang dibuat pada hari kemerdekaan Lebanon, ratusan pendukung Hariri memadati jalan-jalan di dekat rumahnya di pusat kota Beirut. Mereka melambai-lambaikan bendera biru partai Gerakan Masa Depannya.
Pada hari Sabtu, dia mengatakan bahwa keputusannya untuk menunggu alih-alih mengundurkan diri secara resmi adalah memberi kesempatan untuk mendiskusikan dan melihat tuntutan yang akan membuat Lebanon netral dan membiarkannya menerapkan kebijakan "disasasosia"nya.
"Disasosiasi" dipahami secara luas di Lebanon berarti kebijakannya untuk tetap berada di luar konflik regional. Peran regional yang dimainkan oleh gerakan politik dan militer Hizbullah telah sangat membuat khawatir Arab Saudi, sekutu lama Hariri.
Pada hari Sabtu, pejabat Hubungan Internasional Hizbullah Ammar Moussawi mengatakan bahwa kelompok Syiah siap untuk mencapai pemahaman dengan "mitra kami di negara ini". Ia pun menyatakan kelompok tersebut terbuka untuk dialog dan kerja sama yang nyata dengan semua, kantor berita Lebanon NNA melaporkan.
Namun, Hariri tidak menyebutkan secara spesifik negara yang dimaksud dalam pernyataannya seperti dilansir dari Reuters, Minggu (26/11/2017).
Hariri telah mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya pada 4 November. Namun kemudian mencabutnya setelah kembali ke Lebanon akhir pekan lalu.
Setelah pengumumannya, yang dibuat pada hari kemerdekaan Lebanon, ratusan pendukung Hariri memadati jalan-jalan di dekat rumahnya di pusat kota Beirut. Mereka melambai-lambaikan bendera biru partai Gerakan Masa Depannya.
Pada hari Sabtu, dia mengatakan bahwa keputusannya untuk menunggu alih-alih mengundurkan diri secara resmi adalah memberi kesempatan untuk mendiskusikan dan melihat tuntutan yang akan membuat Lebanon netral dan membiarkannya menerapkan kebijakan "disasasosia"nya.
"Disasosiasi" dipahami secara luas di Lebanon berarti kebijakannya untuk tetap berada di luar konflik regional. Peran regional yang dimainkan oleh gerakan politik dan militer Hizbullah telah sangat membuat khawatir Arab Saudi, sekutu lama Hariri.
Pada hari Sabtu, pejabat Hubungan Internasional Hizbullah Ammar Moussawi mengatakan bahwa kelompok Syiah siap untuk mencapai pemahaman dengan "mitra kami di negara ini". Ia pun menyatakan kelompok tersebut terbuka untuk dialog dan kerja sama yang nyata dengan semua, kantor berita Lebanon NNA melaporkan.
(ian)