Demo Penistaan Agama di Pakistan Berujung Bentrok

Minggu, 26 November 2017 - 03:28 WIB
Demo Penistaan Agama...
Demo Penistaan Agama di Pakistan Berujung Bentrok
A A A
ISLAMBAD - Pemerintah Pakistan telah meminta pasukan untuk ditempatkan di Ibu Kota Islamabad. Perintah itu dikeluarkan setelah aksi kekerasan pecah saat kelompok Islam melakukan demonstrasi.

Sebelumnya sekitar 200 orang terluka ketika pasukan keamanan mencoba membubarkan sebuah kelompok Islamis di Interchange Faizabad, sebuah jalan raya utama. Operasi itu sekarang telah ditangguhkan seperti dikutip dari BBC, Minggu (26/11/2017).

Para pemrotes telah memblokir jalan raya selama beberapa minggu, menuntut pemecatan Menteri Hukum Zahid Hamid yang mereka tuduh telah melakukan penghujatan.

Kaum Islamis dari Partai Tehreek-i-Labaik Ya Rasool Allah melakukan aksi demontrasi, meminta agar menteri hukum dipecat. Pasalnya, Hamid dianggap tidak mengiraukan Nabi Muhammad dalam versi baru sumpah pemilihan.

Hamid sendiri telah meminta maaf atas kejadian itu dengan mengatakan kesalahan ada pada administratif.

Media Pakistan melaporkan bahwa para demonstran juga masuk ke kediaman menteri di provinsi Punjab. Namun, Hamid dan keluarganya tidak berada di dalam gedung.

Protes telah menyebar ke kota-kota lain, termasuk pelabuhan selatan Karachi.

Pemerintah Pakistan mengizinkan pengerahan tentara di Islamabad pada Sabtu malam. Menteri dalam negeri mengatakan perintah tersebut dikeluarkan atas permintaan pemerintah kota.

Sebelumnya pada hari Sabtu, pasukan keamanan menggunakan gas air mata dan peluru karet mencoba untuk membubarkan para demonstran, laporan media Pakistan. Namun mereka mendapat perlawanan dari demonstran yang melempari mereka dengan batu dan cangkang gas air mata.

Sekitar 8.500 polisi elit dan pasukan paramiliter ambil bagian dalam operasi untuk membersihkan Interchange Faizabad.

Permintaan untuk penempatan militer terjadi setelah ratusan demonstran tiba-tiba memaksa polisi untuk mundur.

Tidak ada komentar langsung dari militer Pakistan terkait permintaan ini.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1187 seconds (0.1#10.140)