Asrama di Polandia Ini 'Haram' bagi Yahudi, Komunis dan Pengkhianat
A
A
A
WARSAWA - Sebuah asrama di Polandia memicu kontroversi dan kecaman setelah dilaporkan melarang masuk semua kaum Yahudi, komunis dan pengkhianat. Laporan yang disebarkan para pengguna media sosial itu berasal dari spanduk besar di asrama berisi larangan tersebut.
Spanduk di asrama Dom Polski, di Cesarzowice, Lower Silesia Voivodeship, selama beberapa hari ini ramai jadi perbincangan pengguna Twitter dan Google Maps.
”Asrama Polandia melarang masuk semua orang Yahudi, komunis, pencuri dan pengkhianat Polandia,” bunyi spanduk tersebut, seperti dikutip Russia Today, Jumat (24/11/2017).
“Haram”-nya kaum Yahudi memasuki bangunan itu membuat publik beranggapan bahwa asrama tersebut merupakan “rumah Nazi”.
Spanduk tersebut ternyata telah digantung di luar asrama selama beberapa bulan. Pihak berwenang dilaporkan enggan bertindak karena asrama itu merupakan properti pribadi.
Banyak laporan yang bertentangan soal pemilik asrama itu. Salah satu laporan menyebut pemiliknya adalah Piotr Rybak, seorang nasionalis dan anggota gerakan National Radical Camp (ONR).
Rybak saat ini menjalani hukuman penjara singkat karena menghasut kebencian rasial dari sebuah insiden yang terjadi sejak November 2015, di mana dalam sebuah pawai nasionalis di Wroclaw, dia membakar patung seorang Yahudi. Dia mengklaim, patung yang dia bakar adalah patung George Soros, seorang miliarder Yahudi terkemuka.
Setelah dua tahun “bertarung” di pengadilan, Rybak berhasil menurunkan hukumannya dari sepuluh bulan menjadi tiga bulan.
Spanduk di asrama Dom Polski, di Cesarzowice, Lower Silesia Voivodeship, selama beberapa hari ini ramai jadi perbincangan pengguna Twitter dan Google Maps.
”Asrama Polandia melarang masuk semua orang Yahudi, komunis, pencuri dan pengkhianat Polandia,” bunyi spanduk tersebut, seperti dikutip Russia Today, Jumat (24/11/2017).
“Haram”-nya kaum Yahudi memasuki bangunan itu membuat publik beranggapan bahwa asrama tersebut merupakan “rumah Nazi”.
Spanduk tersebut ternyata telah digantung di luar asrama selama beberapa bulan. Pihak berwenang dilaporkan enggan bertindak karena asrama itu merupakan properti pribadi.
Banyak laporan yang bertentangan soal pemilik asrama itu. Salah satu laporan menyebut pemiliknya adalah Piotr Rybak, seorang nasionalis dan anggota gerakan National Radical Camp (ONR).
Rybak saat ini menjalani hukuman penjara singkat karena menghasut kebencian rasial dari sebuah insiden yang terjadi sejak November 2015, di mana dalam sebuah pawai nasionalis di Wroclaw, dia membakar patung seorang Yahudi. Dia mengklaim, patung yang dia bakar adalah patung George Soros, seorang miliarder Yahudi terkemuka.
Setelah dua tahun “bertarung” di pengadilan, Rybak berhasil menurunkan hukumannya dari sepuluh bulan menjadi tiga bulan.
(mas)