Warga Korut: Saya Akan Mencekik Anda dengan Bom Hidrogen

Minggu, 19 November 2017 - 14:01 WIB
Warga Korut: Saya Akan...
Warga Korut: Saya Akan Mencekik Anda dengan Bom Hidrogen
A A A
SYDNEY - Seorang wartawan asal Australia mendapatkan akses langka untuk melakukan liputan ke Korea Utara (Korut). Ia pun mendapat gambaran yang mengejutkan bagaimana warga negara Komunis tertutup itu mempunyai sikap bermusuhan terhadap warga Barat.

'Saya akan mencekik Anda dengan bom H (Hidrogen) saya,' begitu bunyi peringatan mengerikan dari warga Korut kepada musuh negara itu.

Meskipun terkunci dari dunia luar, penduduk setempat tahu akan hubungan Australia dengan Amerika Serikat (AS). Mereka pun bersiap-siap untuk habis-habisan dalam perang besar di Semenanjung Korea.

"Kami lemah, tapi sekarang kami kuat. Donald Trump akan menyerang kita. Negara kita bersenjata nuklir," ujar seorang penduduk yang berbicara kepada 60 Minutes.

Program ini mendapat akses langka ke negara tertutup itu dan menemukan kebencian bersama di antara warganya terhadap AS dan sekutu-sekutunya.

"American Yankees," seorang anak menanggapi saat ditanya siapa musuh Korut.

Sementara yang lainnya berkata: "Saya ingin mengatakan kepada Donald Trump 'datang kepada saya, saya akan mencekik Anda dengan bom H saya'," seperti dikutip dari Daily Mail, Minggu (19/11/2017).

Laporan tersebut, yang akan disiarkan pada hari Minggu malam di Channel Nine, mengungkapkan sebuah negara yang terobsesi dengan apa yang diklaimnya sebagai kekuatan militer yang tak tertandingi.

"Setiap jendela toko dan papan iklan di kota memiliki poster yang mempromosikan program senjata negara tersebut," tulis reporter Tom Steinfort.

"Di mana setiap negara lain di dunia memiliki iklan untuk McDonalds atau Nike, mereka memiliki iklan untuk rudal dan nuklir," sambungnya.

Slogan provokatif termasuk 'Seluruh Amerika Serikat dalam jangkauan tembakan negara kita' dan klaim aneh 'Korea Utara adalah kekuatan dunia' tersebar di segala penjuru.

"Dari waktu kita di Korea Utara, kami mengetahui bahwa penduduk setempat benar-benar tidak menginginkan perang - tetapi juga bahwa mereka 100 persen siap berperang jika meletus," tulis Steinfort mengakhiri.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1354 seconds (0.1#10.140)