Operasi Pembersihan Koruptor di Arab Saudi Terus Berlanjut
A
A
A
KHOBAR - Dua perusahaan Arab Saudi mengatakan sejumlah anggota dewan perusahaan mereka telah ditahan dalam sebuat sweeping penyelidikan anti korupsi. Meski begitu mereka mengatakan tetap beroperasi secara normal.
Dalam sebuah pernyataan singkat, Saudi Aseer Trading, Tourism and Manufacturing 4080.SE mengatakan bahwa dua anggota dewan telah dilaporkan ditahan. Namun mereka tidak menyebutkan nama atau mengkonfirmasi bahwa mereka ditahan oleh pihak berwenang.
Media Saudi melaporkan sebelumnya bahwa ketua perusahaan Abdullah Saleh Kamel telah ditahan. Pejabat Saudi mengatakan bahwa anggota dewan Aseer lainnya, mantan direktur jenderal Arab Saudi Airlines Khalid al-Mulheim, juga ditahan seperti dilansir dari Reuters, Selasa (7/11/2017).
Sementara itu, Red Sea International 4230.SE, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang property, mengatakan bahwa bisnisnya terus berlanjut meski ada laporan media bahwa chairman Amr al-Dabbagh telah ditahan.
Pejabat Saudi mengatakan bahwa Dabbagh, mantan gubernur Otoritas Investasi Umum Arab Saudi, ditahan.
Para bangsawan, menteri, dan pengusaha Saudi termasuk di antara mereka yang terkena pembersihan anti-korupsi terbesar dari elit kerajaan yang makmur dalam sejarah modernnya.
Penangkapan tersebut merupakan yang terbaru dalam serangkaian langkah dramatis oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk menegaskan pengaruh Saudi secara internasional dan memusatkan kekuatannya sendiri dalam sistem penguasa turun-temurun.
Di antara pengusaha yang ditahan lainnya adalah Pangeran Alwaleed bin Talal, ketua perusahaan investasi Kingdom Holding 4280.SE. Al Tayyar Travel 1810.SE mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya terus beroperasi setelah media lokal melaporkan pendiri Nasser bin Aqeel al-Tayyar ditahan.
Dalam sebuah pernyataan singkat, Saudi Aseer Trading, Tourism and Manufacturing 4080.SE mengatakan bahwa dua anggota dewan telah dilaporkan ditahan. Namun mereka tidak menyebutkan nama atau mengkonfirmasi bahwa mereka ditahan oleh pihak berwenang.
Media Saudi melaporkan sebelumnya bahwa ketua perusahaan Abdullah Saleh Kamel telah ditahan. Pejabat Saudi mengatakan bahwa anggota dewan Aseer lainnya, mantan direktur jenderal Arab Saudi Airlines Khalid al-Mulheim, juga ditahan seperti dilansir dari Reuters, Selasa (7/11/2017).
Sementara itu, Red Sea International 4230.SE, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang property, mengatakan bahwa bisnisnya terus berlanjut meski ada laporan media bahwa chairman Amr al-Dabbagh telah ditahan.
Pejabat Saudi mengatakan bahwa Dabbagh, mantan gubernur Otoritas Investasi Umum Arab Saudi, ditahan.
Para bangsawan, menteri, dan pengusaha Saudi termasuk di antara mereka yang terkena pembersihan anti-korupsi terbesar dari elit kerajaan yang makmur dalam sejarah modernnya.
Penangkapan tersebut merupakan yang terbaru dalam serangkaian langkah dramatis oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk menegaskan pengaruh Saudi secara internasional dan memusatkan kekuatannya sendiri dalam sistem penguasa turun-temurun.
Di antara pengusaha yang ditahan lainnya adalah Pangeran Alwaleed bin Talal, ketua perusahaan investasi Kingdom Holding 4280.SE. Al Tayyar Travel 1810.SE mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya terus beroperasi setelah media lokal melaporkan pendiri Nasser bin Aqeel al-Tayyar ditahan.
(ian)