Garda Revolusi: Rudal Iran Cukup Jangkau Target AS di Teluk

Rabu, 01 November 2017 - 06:26 WIB
Garda Revolusi: Rudal...
Garda Revolusi: Rudal Iran Cukup Jangkau Target AS di Teluk
A A A
TEHERAN - Iran telah membatasi jangkauan rudal balistiknya tak lebih dari 2.000 kilometer. Alasannya, daya jangkau itu cukup untuk manghantam basis militer Amerika Serikat (AS) di kawasan Teluk.

”Berdasarkan kebijakan yang ditentukan oleh Pemimpin (Ayatollah Khamenei), kisaran rudal kita terbatas pada 2.000 kilometer,” kata Kepala Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) Jenderal Mohammad Ali Jafari. Menurutnya, rentang jangkauan rudal itu sudah cukup untuk menanggapi setiap serangan dari AS.

”Amerika, kekuatan dan kepentingan mereka terletak di radius 2.000 kilometer di sekitar kita dan kita dapat menanggapi kemungkinan serangan nekat mereka,” tambahnya, seperti dikutip AP, Rabu (1/11/2017).

Komentar Jafari muncul saat Departemen Keuangan AS memperluas sanksi terhadap Korps Garda Revolusioner Iran pada hari Selasa. Alasannya, IRGC dituduh mendukung terorisme.

Sanksi tersebut berlaku untuk Angkatan Udara IRGC, Komando Rudal Al-Ghadir, Angkatan Dirgantara Organisasi Jihad Swadaya Rakyat dan Tim Riset Organisasi Jihad. Jafari dan empat perwira senior IRGC juga terkena sanksi AS.

”Orang Amerika takut akan konsekuensi perang dengan Iran dan tahu bahwa jika perang semacam itu dimulai, mereka akan kalah dan oleh karena itu, mereka (berusaha untuk mendaratkan) sebuah pukulan di atas Republik Islam melalui perang ringan dan tekanan ekonomi,” kata Jafari dalam konferensi “Dunia Tanpa Teror” di Teheran pada hari Selasa.

Jafari mengatakan bahwa dia tidak berpikir bahwa perang antara AS dan Iran kemungkinan besar terjadi. ”Mereka tahu bahwa jika mereka memulai perang antara Iran dan Amerika Serikat, mereka pasti akan menjadi pecundang utama dan kemenangan mereka tidak akan dijamin,” katanya. ”Oleh karena itu, mereka tidak akan memulai perang.”

Dengan daya jangkau 2.000 kilometer, rudal Iran bisa dengan mudah mencapai target musuh di Timur Tengah, seperti Israel. AS sendiri memiliki ribuan tentara yang ditempatkan di sekitar Timur Tengah.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0818 seconds (0.1#10.140)