Dikencingi Penumpang Mabuk di Pesawat, Pria Ini Gugat United Airlines

Kamis, 19 Oktober 2017 - 06:38 WIB
Dikencingi Penumpang Mabuk di Pesawat, Pria Ini Gugat United Airlines
Dikencingi Penumpang Mabuk di Pesawat, Pria Ini Gugat United Airlines
A A A
LOS ANGELES - Seorang penumpang pria menggugat maskapai United Airlines setelah dia dikencingi penumpang lain yang mabuk saat berada di penerbangan yang sama. Gugatan didaftarkan ke pengadilan hari Rabu atau empat bulan setelah kejadian.

Pria bernama Daniel Card naik penerbangan 1871 dari Bandara Internasional Los Angeles ke Bandara Internasional Newark Liberty pada tanggal 12 Juni 2017. Dalam penerbangan itulah, ada penumpang pria lainnya yang berbau alkohol dan mabuk buang air kecil ke arahnya.

”Saat penerbangan bersiap untuk lepas landas, penumpang yang duduk di (kursi) 24E mengeluarkan penisnya, dan mengarahkannya ke Card dan mulai buang air kecil di atas kaki Card,” bunyi dokumen gugatan yang diajukan.

Card mengaku sudah memberitahu kru pesawat United Airlines atas kejadian yang dia alami. Namun, kru pesawat menolak melakukan tindakan cepat, sebelum akhirnya penumpang mabuk itu dipindahkan ke kursi lain di mana dia dipaksa untuk menanggung sisa penerbangan ke Newark sambil tetap berada dalam pakaian kotornya yang basah kuyup.

FBI telah memanggil Card dan penumpang yang mabuk itu setelah pesawat mendarat di New Jersey. “Tapi dia (penumpang mabuk) tidak ingat akan kejadian di pesawat terbang, dan hanya ingat saat berada di sebuah bar di Bandara Internasional Los Angeles, dan kemudian mendarat di Bandara Newark,” lanjut dokumen gugatan Card, yang dikutip IB Times, Kamis (19/10/2017).

Pria mabuk tersebut mengatakan kepada pihak berwenang bahwa dia telah meminum setidaknya empat “rum” dan “cokes” saat berada di sebuah bar di bandara Los Angeles.

Card percaya bahwa penegak hukum tidak akan melakukan tindakan apapun jika dia tidak menghubungi ayahnya yang kemudian melapor ke polisi tentang kejadian tersebut.

Dalam gugatan tersebut, Card menggugat atas serangan, kelalaian, pelanggaran kontrak dan tekanan emosional.

Pihak United Airlines enggan berkomentar banyak. ”Kami belum melayani tuntutan ini dan karena proses pengadilan yang tertunda yang terkait dalam masalah ini, kami tidak dapat memberikan komentar lebih lanjut,” bunyi pernyataan maskapai.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4805 seconds (0.1#10.140)