Erdogan Desak Uni Eropa Blakblakan Terima Turki atau Tidak
A
A
A
WARSAWA - Presiden Recep Tayyip Erdogan mendesak para pemimpin Uni Eropa (UE) untuk blakblakan terkait diterima atau tidaknya keanggotaan Turki di blok Eropa tersebut. Desakan Erdogan disampaikan saat berkunjung ke Polandia hari Selasa.
”Saya ingin mendengar sebuah deklarasi yang jelas,” kata Erdogan. ”Jika Anda ingin menerima Turki, lakukan saja. Jika Anda tidak mau, katakan saja,” katanya lagi, seperti dikutip ABC News, Rabu (18/10/2017).
Upaya Turki untuk bergabung dengan 28 anggota UE terhalang oleh reaksi keras pemerintah Erdogan terhadap usaha kudeta yang gagal pada tahun lalu. Puluhan ribu orang telah ditangkap atau pun dipecat dari pekerjaan mereka di Turki atas tuduhan terlibat upaya kudeta 15 Juli 2016.
Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan, negaranya mendukung usaha Turki untuk bergabung dengan UE.
”Polandia telah mendukung dan mendukung upaya Turki saat ini untuk bergabung dengan Uni Eropa,” kata Duda saat berdiri di samping Erdogan. ”Turki adalah mitra UE yang sangat penting di bidang keamanan,” ujarnya.
Erdogan mengingatkan kritiknya bahwa lebih dari tiga juta pengungsi dari Suriah dan Irak berada di kamp-kamp pengungsi di negaranya. Menurutnya, Ankara telah menghabiskan sekitar 30 miliar euro untuk menolong jutaan pengungsi.
Turki dan beberapa negara anggota UE kerap berseteru sejak pemerintah Erdogan dianggap melakukan “pembersihan” terhadap orang-orang Turki yang dituduh terlibat upaya kudeta. Ankara bahkan pernah mengancam akan membanjiri Eropa dengan pengungsi Suriah dan Irak.
”Saya ingin mendengar sebuah deklarasi yang jelas,” kata Erdogan. ”Jika Anda ingin menerima Turki, lakukan saja. Jika Anda tidak mau, katakan saja,” katanya lagi, seperti dikutip ABC News, Rabu (18/10/2017).
Upaya Turki untuk bergabung dengan 28 anggota UE terhalang oleh reaksi keras pemerintah Erdogan terhadap usaha kudeta yang gagal pada tahun lalu. Puluhan ribu orang telah ditangkap atau pun dipecat dari pekerjaan mereka di Turki atas tuduhan terlibat upaya kudeta 15 Juli 2016.
Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan, negaranya mendukung usaha Turki untuk bergabung dengan UE.
”Polandia telah mendukung dan mendukung upaya Turki saat ini untuk bergabung dengan Uni Eropa,” kata Duda saat berdiri di samping Erdogan. ”Turki adalah mitra UE yang sangat penting di bidang keamanan,” ujarnya.
Erdogan mengingatkan kritiknya bahwa lebih dari tiga juta pengungsi dari Suriah dan Irak berada di kamp-kamp pengungsi di negaranya. Menurutnya, Ankara telah menghabiskan sekitar 30 miliar euro untuk menolong jutaan pengungsi.
Turki dan beberapa negara anggota UE kerap berseteru sejak pemerintah Erdogan dianggap melakukan “pembersihan” terhadap orang-orang Turki yang dituduh terlibat upaya kudeta. Ankara bahkan pernah mengancam akan membanjiri Eropa dengan pengungsi Suriah dan Irak.
(mas)