Hamas dan Fatah Palestina Bersatu, Raja Salman Ucapkan Selamat
A
A
A
RIYADH - Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dari Arab Saudi mengucapkan selamat kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas atas rekonsiliasi Hamas dan Fatah. Dua faksi itu sudah resmi bersatu.
”Langkah yang menegaskan persatuan adalah rute dasar yang memungkinkan pemerintah Palestina untuk melayani rakyatnya telah memuaskan orang Arab dan Muslim,” kata Raja Salman saat berbicara di telepon dengan Abbas, seperti dilansir Saudi Gazette, Sabtu (14/10/2017).
Pembicaraan telepon kedua pemimpin ini berlangsung pada Kamis malam. Abbas memberi tahu Raja Salman tentang ciri-ciri yang menonjol dari kesepakatan rekonsiliasi yang ditandatangani di Kairo.
Sang Penjaga Dua Masjid Suci juga memuji usaha yang dilakukan oleh Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi dan pemerintahannya dalam memfasilitasi kesepakatan tersebut.
Sementara itu, Presiden Abbas mengucapkan terima kasih kepada Raja Salman atas dukungan yang diterima rakyat Palestina dari pemerintah Arab Saudi sejak era almarhum Raja Abdulaziz sampai sekarang.
Sebelumnya, pemerintah Saudi menyambut baik kesepakatan rekonsiliasi yang ditandatangani bersama oleh Fatah dan Hamas. Dalam sebuah pernyataan, sumber resmi di Kementerian Luar Negeri Saudi menegaskan kembali harapan Riyadh bahwa terobosan signifikan ini akan memenuhi aspirasi rakyat Palestina untuk mencapai persatuan nasional.
Persatuan itu telah mengakhiri divisi internal Palestina yang memungkinkan rakyat Palestina mendapatkan kembali hak yang sah sesuai dengan resolusi internasional dan Prakarsa Perdamaian Arab.
Pihak yang tidak senang dengan rekonsiliasi itu adalah Israel. Negara Yahudi yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menilai rekonsiliasi akan mempersulit perundingan damai Palestina dan Israel, karena faksi Hamas—musuh bebuyutan Israel—menjadi bagian resmi dari pemerintah Abbas.
”Langkah yang menegaskan persatuan adalah rute dasar yang memungkinkan pemerintah Palestina untuk melayani rakyatnya telah memuaskan orang Arab dan Muslim,” kata Raja Salman saat berbicara di telepon dengan Abbas, seperti dilansir Saudi Gazette, Sabtu (14/10/2017).
Pembicaraan telepon kedua pemimpin ini berlangsung pada Kamis malam. Abbas memberi tahu Raja Salman tentang ciri-ciri yang menonjol dari kesepakatan rekonsiliasi yang ditandatangani di Kairo.
Sang Penjaga Dua Masjid Suci juga memuji usaha yang dilakukan oleh Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi dan pemerintahannya dalam memfasilitasi kesepakatan tersebut.
Sementara itu, Presiden Abbas mengucapkan terima kasih kepada Raja Salman atas dukungan yang diterima rakyat Palestina dari pemerintah Arab Saudi sejak era almarhum Raja Abdulaziz sampai sekarang.
Sebelumnya, pemerintah Saudi menyambut baik kesepakatan rekonsiliasi yang ditandatangani bersama oleh Fatah dan Hamas. Dalam sebuah pernyataan, sumber resmi di Kementerian Luar Negeri Saudi menegaskan kembali harapan Riyadh bahwa terobosan signifikan ini akan memenuhi aspirasi rakyat Palestina untuk mencapai persatuan nasional.
Persatuan itu telah mengakhiri divisi internal Palestina yang memungkinkan rakyat Palestina mendapatkan kembali hak yang sah sesuai dengan resolusi internasional dan Prakarsa Perdamaian Arab.
Pihak yang tidak senang dengan rekonsiliasi itu adalah Israel. Negara Yahudi yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menilai rekonsiliasi akan mempersulit perundingan damai Palestina dan Israel, karena faksi Hamas—musuh bebuyutan Israel—menjadi bagian resmi dari pemerintah Abbas.
(mas)