Senator AS Desak Masukkan Korut ke Daftar Negara Sponsor Terorisme
A
A
A
WASHINGTON - Selusin senator telah mengirim sebuah surat ke Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) yang berisi desakan agar memasukkan Korea Utara (Korut) ke daftar negara sponsor terorisme.
Desakan muncul atas tekanan orang tua dari Otto Warmbier, mahasiswa AS yang meninggal setelah koma saat menjalani hukuman kerja paksa di negara komunis tersebut. Orang tua Warmbier, Fred dan Cindy Warmbier yakin putranya koma dan akhirnya meninggal akibat disiksa aparat rezim Kim Jong-un di Pyongyang.
Surat dikirim oleh enam senator Partai Republik dan enam senator Partai Demokrat. ”Ini adalah sesuatu yang sangat diinginkan oleh Warmbier,” kata Senator Rob Portman kepada USA Today. Portman mengirim surat itu bersama Senator Mark Warner.
Departemen Luar Negeri mengonfirmasi kepada The Hill bahwa mereka telah menerima surat tersebut dan sedang meninjau permintaan itu. ”Kami sudah menerima suratnya, sedang mengkaji ulang, dan akan merespons,” kata departemen itu melalui seorang juru bicara yang dikutip Jumat (6/10/2017).
Di antara para senator untuk menandatangani permintaan tersebut adalah Marco Rubio, Ted Cruz dan Sherrod Brown.
Ayah dan Ibu Warmbier dalam wawancara di “Fox & Friends” bulan lalu pernah meminta pemerintah AS menetapkan Korut sebagai negara sponsor terorisme. Mereka menuduh aparat Pyongyang menculik Warmbier.
”Kami melihat Korea Utara mengklaim sebagai korban dan dunia memilih mereka. Dan kami di sini akan mengatakan bahwa Korea Utara bukan korban, mereka adalah teroris,” kata Fred Warmbier.
Saat ini, hanya tiga negara yang terdaftar sebagai negara sponsor terorisme oleh Departemen Luar Negeri AS. Ketiganya adalah Iran, Suriah dan Sudan.
Korea Utara pernah masuk dalam daftar itu sejak tahun 1988 sampai 2008, ketika pemerintahan George W Bush mengubah status itu sebagai bagian dari kesepakatan dengan Pyongyang untuk mengekang pengembangan senjata nuklirnya.
Desakan muncul atas tekanan orang tua dari Otto Warmbier, mahasiswa AS yang meninggal setelah koma saat menjalani hukuman kerja paksa di negara komunis tersebut. Orang tua Warmbier, Fred dan Cindy Warmbier yakin putranya koma dan akhirnya meninggal akibat disiksa aparat rezim Kim Jong-un di Pyongyang.
Surat dikirim oleh enam senator Partai Republik dan enam senator Partai Demokrat. ”Ini adalah sesuatu yang sangat diinginkan oleh Warmbier,” kata Senator Rob Portman kepada USA Today. Portman mengirim surat itu bersama Senator Mark Warner.
Departemen Luar Negeri mengonfirmasi kepada The Hill bahwa mereka telah menerima surat tersebut dan sedang meninjau permintaan itu. ”Kami sudah menerima suratnya, sedang mengkaji ulang, dan akan merespons,” kata departemen itu melalui seorang juru bicara yang dikutip Jumat (6/10/2017).
Di antara para senator untuk menandatangani permintaan tersebut adalah Marco Rubio, Ted Cruz dan Sherrod Brown.
Ayah dan Ibu Warmbier dalam wawancara di “Fox & Friends” bulan lalu pernah meminta pemerintah AS menetapkan Korut sebagai negara sponsor terorisme. Mereka menuduh aparat Pyongyang menculik Warmbier.
”Kami melihat Korea Utara mengklaim sebagai korban dan dunia memilih mereka. Dan kami di sini akan mengatakan bahwa Korea Utara bukan korban, mereka adalah teroris,” kata Fred Warmbier.
Saat ini, hanya tiga negara yang terdaftar sebagai negara sponsor terorisme oleh Departemen Luar Negeri AS. Ketiganya adalah Iran, Suriah dan Sudan.
Korea Utara pernah masuk dalam daftar itu sejak tahun 1988 sampai 2008, ketika pemerintahan George W Bush mengubah status itu sebagai bagian dari kesepakatan dengan Pyongyang untuk mengekang pengembangan senjata nuklirnya.
(mas)