Lima Luka dalam Aksi Teror di Kanada

Senin, 02 Oktober 2017 - 04:17 WIB
Lima Luka dalam Aksi...
Lima Luka dalam Aksi Teror di Kanada
A A A
OTTAWA - Sedikitnya lima orang terluka dalam serangkaian aksi penyerangan di Edmonton, Alberta, Kanada pada Sabtu malam. Pihak kepolisian mengatakan bahwa mereka menyelidiki kemungkinan tindakan terorisme dalam insiden tersebut.

Seperti dikutip dari BBC, Senin (2/10/2017), Kepala Dinas Kepolisian Edmonton Rod Knecht mengatakan seorang petugas dan kendaraannya ditabrak oleh sebuah Chevrolet putih Malibu sekitar pukul 20.15 waktu setempat (04:15 GMT) di luar Stadion Commonwealth Alberta.

Sopir kemudian keluar dari kendaraannya dan menikam petugas berseragam beberapa kali, sebelum melarikan diri dengan berjalan kaki. Petugas tersebut dibawa ke rumah sakit namun luka-lukanya dianggap tidak mengancam jiwanya.

Knecht mengatakan informasi tentang pemilik kendaraan tersebut disiarkan ke petugas patroli.

Sesaat sebelum tengah malam, seorang pria yang mengendarai van U-Haul sewaan dibawa ke sebuah pos pemeriksaan. Pria tersebut diperiksa setelah nama yang tercantum dalam dokumen sangat mirip dengan nama buronan polisi.

"Pengemudi truk U-Haul kemudian segera melarikan diri dari tempat kejadian, dan dikejar oleh petugas polisi ke pusat kota Edmonton," kata kepala polisi tersebut.

Dia mengatakan truk sengaja berusaha menghantam pejalan kaki selama pengejaran polisi. Sopir, seorang pria berusia 30 tahun, ditangkap setelah kendaraannya terbalik dalam pengejaran polisi.

Kondisi keempat pejalan kaki yang terluka belum diketahui.

"Berdasarkan bukti di lokasi kejadian dan aksi tersangka, pukul 00:38 itu ditentukan insiden tersebut sedang diselidiki sebagai aksi terorisme."

Polisi mengatakan sebuah bendera kelompok Negara Islam (ISIS) ditemukan di salah satu kendaraan.

Polisi mengatakan bahwa identitas sosok yang ditangkap tersebut telah diketahui oleh pihak berwenang. Mereka mengatakan bahwa mereka saat ini percaya tersangka bertindak sendiri, namun tidak mengesampingkan keterlibatan orang lain.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan bahwa dia sangat prihatin dan marah atas kejadian tersebut.

"Pikiran kita ada pada orang-orang yang terluka, keluarga dan teman mereka, dan semua orang yang terkena dampak oleh aksi kekerasan yang tidak masuk akal ini," katanya.

"Sementara penyelidikan berlanjut, laporan awal menunjukkan bahwa ini adalah contoh lain dari kebencian yang harus selalu kita waspadai," tukasnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0685 seconds (0.1#10.140)