Peneliti Temukan Benua Kedelapan, Zealandia

Kamis, 28 September 2017 - 19:35 WIB
Peneliti Temukan Benua Kedelapan, Zealandia
Peneliti Temukan Benua Kedelapan, Zealandia
A A A
SAN FRANCISCO - Tim ilmuwan gabungan dari sejumlah negara menyatakan telah menemukan dan mengkonfirmasi adanya benua kedelapan. Benua baru ini ditemukan setelah dilakukan ekspedisi pelayaran 9 pekan yang sebagian besar berlangsung di Samudra Pasifik.

Disebut Zealandia, karena benua ini sebagian besar terendam air di Pasifik Selatan, dengan negara kepulauan Selandia Baru menjadi wilayah daratan yang paling terkenal.

Para peneliti percaya bahwa seluruh benua itu pernah jauh lebih dekat ke permukaan dan menyediakan jalur penting untuk migrasi kehidupan hewan dan tumbuhan sekitar 80 juta tahun yang lalu.

Sebuah tim yang terdiri dari 32 ilmuwan dari 12 negara menjelajahi Zealandia dengan sebuah kapal penelitian selama lebih dari dua bulan. Kembalinya para ilmuwan tersebut diumumkan oleh National Science Foundation (NSF).

"Zealandia, benua yang tenggelam yang lama hilang di bawah lautan, menyediakan rahasia 60 juta tahun melalui pengeboran samudra ilmiah," kata Jamie Allan, direktur program di Divisi Ilmu Samudra NSF, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (28/9).

"Ekspedisi ini menawarkan wawasan tentang sejarah Bumi, mulai dari pembentukan gunung di Selandia Baru, hingga pergerakan lempeng tektonik yang bergeser ke perubahan sirkulasi laut dan iklim global," sambungnya.

Sebagian besar Zealandia berjarak sekitar satu kilometer di bawah permukaan laut. Para peneliti percaya bahwa sebagian besar benua, sekitar 93 persen, tenggelam ke kedalaman Samudera Pasifik sekitar 23 juta tahun yang lalu. Begitu menjadi bagian dari daratan yang mencakup Antartika dan Australia, para ilmuwan memperkirakan bahwa Zealandia berukuran sekitar4.920.000kilometer persegi.

Pengeboran ke Zealandia selama pelayaran penelitian menghasilkan ribuan fosil penting yang mengungkapkan bahwa kawasan itu pernah merupakan ekosistem darat yang penting.

"Lebih dari 8.000 spesimen dipelajari, dan beberapa ratus spesies fosil diidentifikasi. Penemuan kerang mikroskopik organisme yang hidup di laut yang hangat dan dangkal, dan spora dan serbuk sari dari tanaman darat, mengungkapkan bahwa geografi dan iklim Zealandia secara dramatis berbeda di masa lalu," kata kepala ilmuwan ekspedisi dari Rice University, Gerald Dickens.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5259 seconds (0.1#10.140)