Korban Gempa Dahsyat Meksiko Terus Bertambah

Kamis, 21 September 2017 - 09:00 WIB
Korban Gempa Dahsyat Meksiko Terus Bertambah
Korban Gempa Dahsyat Meksiko Terus Bertambah
A A A
MEXICO CITY - Regu penyelamat Meksiko bekerja keras untuk malam kedua untuk mencari korban gempa paling mematikan di negara itu dalam satu generasi. Terbaru, regu penyelamat berhasil menyelamatkan seorang gadis yang terjebak di bawah sebuah sekolah di Mexico City.

Hingga saat ini, korban tewas gempa dahsyat yang menguncang negara itu lebih dari 230 jiwa seperti dilansir dari Reuters, Kamis (21/9/2017).

Stasiun televisi menyiarkan usaha yang sungguh-sungguh, berjam-jam untuk menyelamatkan gadis itu setelah kru di sekolah di selatan kota melaporkan melihat tangannya bergerak. Mereka memasang selang melalui puing-puing untuk memberikannya minum.

Nama gadis itu tidak dipublikasikan, tapi keluarganya menunggu dengan sedih di dekatnya.

Tim penyelamat bergerak perlahan, memasang perancah kayu darurat untuk mencegah puing-puing runtuh lebih jauh dan mencari jalan menuju anak itu melalui reruntuhan yang tidak stabil. Mereka memohon orang-orang untuk diam agar bisa mendengar permintaan bantuan dengan lebih baik.

Itu adalah bagian dari pencarian secara hati-hati terhadap lusinan korban yang terkubur di bawah sekolah Enrique Rebsamen, di mana pejabat melaporkan 21 anak-anak dan empat orang dewasa tewas setelah gempa hari Selasa. Ratusan bangunan turut hancur akibat bencana alam itu.

"Kami memiliki banyak harapan bahwa beberapa masih akan diselamatkan. Tapi kita lamban, seperti kura-kura," kata David Porras, salah satu dari sejumlah sukarelawan yang membantu pencarian di sekolah untuk anak-anak berusia 3 sampai 14 tahun itu.

Pada hari Rabu pagi, para pekerja mengatakan seorang guru dan dua siswa telah mengirim pesan teks dari dalam reruntuhan. Para orangtua murid masih berpegang pada harapan bahwa anak-anak mereka masih hidup.

Gempa berskala 7,1, yang menewaskan setidaknya 93 orang di ibu kota, melanda tepat peringatan 32 tahun gempa dahsyat pada 1985 yang menewaskan ribuan orang. Meksiko juga masih terhuyung dari getaran dahsyat yang menewaskan hampir 100 orang di bagian selatan negara tersebut kurang dari dua pekan lalu.

Pada hari Rabu sore, para pejabat mengatakan kepada para saksi untuk kembali dari gedung Plaza Condesa yang merupakan rumah sebuah gedung konser terkenal yang sering dikunjungi oleh artis internasional yang terkenal dan bar populer di lingkungan kelas atas Condesa.

Perintah tersebut memicu kekhawatiran bangunan masif itu bisa runtuh, seperti blok apartemen sekitar 100 meter jauhnya dimana kru darurat menghabiskan waktu untuk menyaring puing-puing sekalipun.

Sepanjang ibu kota, kru bergabung dengan relawan dan saksi yang menggunakan anjing, kamera, detektor gerakan dan peralatan mencari panas untuk mendeteksi korban yang mungkin masih hidup.

Sementara itu, bala bantuan mulai berdatangan dari sejumlah negara termasuk Panama, Israel dan Cile, media lokal melaporkan.

Dalam sebuah pernyataan, Badan Pembangunan Luar Negeri AS (USAID) mengatakan bahwa pihaknya mengirim Tim Tanggap Bantuan Bencana untuk membantu permintaan pemerintah Meksiko.

"Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk membantu tetangga kita selama masa sulit ini," kata pernyataan tersebut.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berbicara panjang lebar dengan Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto pada hari Rabu, kata Gedung Putih. "Tuhan memberkati orang-orang Mexico City. Kami bersama Anda dan akan berada di sana untuk Anda," tweet Trump.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4610 seconds (0.1#10.140)