Tiga Pengungsi Rohingya Tewas Terinjak-injak Saat Berebut Bantuan
A
A
A
DHAKA - Tiga orang pengungsi Rohingya di Bangladesh dilaporkan tewas terinjak-injak saat berebut bantuan yang datang. Ketiga pengungsi Rohingya itu terdiri dari dua orang anak dan seorang wanita.
Menurut laporan badan kemanusiaan Inter Sector Coordination Group (ISCG), insiden itu terjadi pekan lalu, saat ketiganya turut berebut bantuan pakaian yang datang. ISCG menuturkan, mereka berebut bantuan yang diberikan oleh warga setempat, yang dilakukan tanpa prosedur yang benar.
"Dua anak dan satu perempuan terbunuh saat berebut bantuan pakaian yang tidak sah di jalan di daerah Balukhali Pan Bazar. Meskipun ada peraturan daerah dan ruang kendali, distribusi barang bantuan pribadi terus berlanjut," kata ISCG, seperti dilansir Al Jazeera pada Senin (18/9).
Sementara itu, meskipun beberapa warga Bangladesh yang bermaksud baik telah menawarkan dukungan mereka kepada Rohingya, ISCG mengatakan, setidaknya enam orang dari masyarakat setempat yang mengidentifikasi diri mereka sebagai manajer kamp di lokasi lain telah membebankan biaya sewa kepada pengungsi yang tinggal di tempat mereka.
Menurut laporan ISCG, otoritas Bangladesh bertindak cepat dan menangkap keenam warga setempat yang menarik uang sewa kepada pengungsi Rohingya. Keenam orang itu dihukum penjara selama 15 hari.
ISCG, yang terdiri dari berbagai kelompok bantuan kemanusiaan menambahkan, sekitar 300 ribu pengungsi Rohingya yang tinggal di permukiman darurat dan spontan di Bangladesh membutuhkan tempat penampungan yang lebih memadai.
"Lebih dari separuh dari perkiraan 412 ribu etnis Rohingya yang telah tiba di Bangladesh hidup dalam kondisi rapuh, tanpa tempat tinggal yang layak, air minum bersih dan sanitasi," tukasnya.
Menurut laporan badan kemanusiaan Inter Sector Coordination Group (ISCG), insiden itu terjadi pekan lalu, saat ketiganya turut berebut bantuan pakaian yang datang. ISCG menuturkan, mereka berebut bantuan yang diberikan oleh warga setempat, yang dilakukan tanpa prosedur yang benar.
"Dua anak dan satu perempuan terbunuh saat berebut bantuan pakaian yang tidak sah di jalan di daerah Balukhali Pan Bazar. Meskipun ada peraturan daerah dan ruang kendali, distribusi barang bantuan pribadi terus berlanjut," kata ISCG, seperti dilansir Al Jazeera pada Senin (18/9).
Sementara itu, meskipun beberapa warga Bangladesh yang bermaksud baik telah menawarkan dukungan mereka kepada Rohingya, ISCG mengatakan, setidaknya enam orang dari masyarakat setempat yang mengidentifikasi diri mereka sebagai manajer kamp di lokasi lain telah membebankan biaya sewa kepada pengungsi yang tinggal di tempat mereka.
Menurut laporan ISCG, otoritas Bangladesh bertindak cepat dan menangkap keenam warga setempat yang menarik uang sewa kepada pengungsi Rohingya. Keenam orang itu dihukum penjara selama 15 hari.
ISCG, yang terdiri dari berbagai kelompok bantuan kemanusiaan menambahkan, sekitar 300 ribu pengungsi Rohingya yang tinggal di permukiman darurat dan spontan di Bangladesh membutuhkan tempat penampungan yang lebih memadai.
"Lebih dari separuh dari perkiraan 412 ribu etnis Rohingya yang telah tiba di Bangladesh hidup dalam kondisi rapuh, tanpa tempat tinggal yang layak, air minum bersih dan sanitasi," tukasnya.
(esn)