Gempa Dahsyat Renggut 32 Orang, Meksiko Umumkan Keadaan Darurat
A
A
A
MEXICO CITY - Korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan 8,2 skala richter (SR) yang melanda Meksiko telah mencapai 32 orang. Gempa yang memicu tsunami kecil ini membuat pemerintah negara itu mengumumkan keadaan darurat.
Sebanyak 23 korban tewas dikonfirmasi berada di wilayah negara bagian Oaxaca. Kemudian, 17 orang tewas ditemukan di Kota Juchitan.
Selanjutnya, tujuh orang tewas ditemukan di negara bagian Chiapas. Dua anak juga ditemukan tewas di wilayah Tabasco. Seorang bayi dilaporkan meninggal saat perawatan di rumah sakit akibat pemadaman listrik yang dipicu gempa besar tersebut.
Pusat gempa berada di kedalaman 33 km (21 mil), yang berlokasi di wilayah yang berjarak 123 km (76 mil) sebelah barat daya Kota Pijijiapan, tidak jauh dari perbatasan Guatemala.
Gempa dahsyat ini tercatat sebagai yang terbesar di Meksiko dalam 100 tahun terakhir.
”Itu adalah gempa besar dalam skala dan besaran, yang terkuat dalam 100 tahun terakhir,” Presiden Mesiko Pena Nieto dalam sebuah pidato dari markas Pusat Penanggulangan Bencana Nasional, di mana dia mengawasi tanggap darurat.
Nieto mengatakan bahwa gempa tersebut dirasakan oleh 50 juta orang dari 120 juta penduduk Meksiko. Gempa juga dirasakan di sebagian besar wilayah Guatemala, yang berbatasan dengan Chiapas.
Menurut Pusat Peringatan Tsunami Pasifik, seperti dikutip Reuters, Sabtu (9/9/2017), gelombang lebih dari 3,3 kaki (1 meter) terjadi di kawasan Salina Cruz, Meksiko, usai gempa 8,2 SR. Gelombang kecil juga terpantau di beberapa lokasi lainnya.
Presiden Nieto memperingatkan adanya banyak gempa susulan yang akan terjadi. Dia mendesak warganya untuk memeriksa rumah dan kantor mereka karena kerusakan struktural dan kebocoran gas.
Pejabat terkait telah memerintahkan sekolah-sekolah di 11 negara bagian tetap tutup pada hari Jumat waktu setempat, termasuk di Mexico City.
Gempa yang paling merusak yang melanda negara ini sampai saat ini adalah gempa pada tahun 1985. Kala itu, sebuah gempa berkekuatan 8,1 SR menewaskan lebih dari 10.000 orang di Ibu Kota Mexico City.
Sebanyak 23 korban tewas dikonfirmasi berada di wilayah negara bagian Oaxaca. Kemudian, 17 orang tewas ditemukan di Kota Juchitan.
Selanjutnya, tujuh orang tewas ditemukan di negara bagian Chiapas. Dua anak juga ditemukan tewas di wilayah Tabasco. Seorang bayi dilaporkan meninggal saat perawatan di rumah sakit akibat pemadaman listrik yang dipicu gempa besar tersebut.
Pusat gempa berada di kedalaman 33 km (21 mil), yang berlokasi di wilayah yang berjarak 123 km (76 mil) sebelah barat daya Kota Pijijiapan, tidak jauh dari perbatasan Guatemala.
Gempa dahsyat ini tercatat sebagai yang terbesar di Meksiko dalam 100 tahun terakhir.
”Itu adalah gempa besar dalam skala dan besaran, yang terkuat dalam 100 tahun terakhir,” Presiden Mesiko Pena Nieto dalam sebuah pidato dari markas Pusat Penanggulangan Bencana Nasional, di mana dia mengawasi tanggap darurat.
Nieto mengatakan bahwa gempa tersebut dirasakan oleh 50 juta orang dari 120 juta penduduk Meksiko. Gempa juga dirasakan di sebagian besar wilayah Guatemala, yang berbatasan dengan Chiapas.
Menurut Pusat Peringatan Tsunami Pasifik, seperti dikutip Reuters, Sabtu (9/9/2017), gelombang lebih dari 3,3 kaki (1 meter) terjadi di kawasan Salina Cruz, Meksiko, usai gempa 8,2 SR. Gelombang kecil juga terpantau di beberapa lokasi lainnya.
Presiden Nieto memperingatkan adanya banyak gempa susulan yang akan terjadi. Dia mendesak warganya untuk memeriksa rumah dan kantor mereka karena kerusakan struktural dan kebocoran gas.
Pejabat terkait telah memerintahkan sekolah-sekolah di 11 negara bagian tetap tutup pada hari Jumat waktu setempat, termasuk di Mexico City.
Gempa yang paling merusak yang melanda negara ini sampai saat ini adalah gempa pada tahun 1985. Kala itu, sebuah gempa berkekuatan 8,1 SR menewaskan lebih dari 10.000 orang di Ibu Kota Mexico City.
(mas)