Korsel Desak Korut Segera Tanggapi Tawaran Dialog
A
A
A
SEOUL - Korea Utara (Korut) di desak untuk segera menanggapi tawaran dialog Korea Selatana (Korsel) mengenai isu-isu kemanusian. Desakan itu dilontarkan oleh pemimpin Palang Merah Korsel yang baru terpilih Park Kyung-seo.
Kyung-seo dalam pidato pengukuhannya mengatakan bahwa ia dengan tulus berharap dapat melakukan pembicaraan dengan cepat dengan Palang Merah Korut seperti dinukil dari laman Xinhua, Sabtu (19/8/2017).
Kyung-seo terpilih pada 8 Agustus untuk memimpin organisasi tersebut dan menerima persetujuan akhir pada Rabu lalu dari Presiden Moon Jae-in.
Badan Palang Merah kedua Korea tersebut telah bertindak sebagai saluran dialog mengenai isu-isu kemanusiaan, termasuk reuni keluarga yang dipisahkan oleh Perang Korea 1950-53.
Pemerintah Korsel pada bulan Juli menawarkan untuk mengadakan pembicaraan dengan Palang Merah Korut, yang memilih bungkam tentang tawaran tersebut.
Kepala Palang Merah Korsel mengatakan bahwa masyarakat Palang Merah di kedua Korea tersebut berbagi pengalaman untuk membuka pembicaraan antar Korea dan membangun kepercayaan dengan semangat kemanusiaan.
Dia menambahkan bahwa ini akan menjadi misi bersejarah bagi dua badan Palang Merah untuk membuka era baru koeksistensi damai tanpa adanya ancaman perang dengan melanjutkan dialog.
Kyung-seo dalam pidato pengukuhannya mengatakan bahwa ia dengan tulus berharap dapat melakukan pembicaraan dengan cepat dengan Palang Merah Korut seperti dinukil dari laman Xinhua, Sabtu (19/8/2017).
Kyung-seo terpilih pada 8 Agustus untuk memimpin organisasi tersebut dan menerima persetujuan akhir pada Rabu lalu dari Presiden Moon Jae-in.
Badan Palang Merah kedua Korea tersebut telah bertindak sebagai saluran dialog mengenai isu-isu kemanusiaan, termasuk reuni keluarga yang dipisahkan oleh Perang Korea 1950-53.
Pemerintah Korsel pada bulan Juli menawarkan untuk mengadakan pembicaraan dengan Palang Merah Korut, yang memilih bungkam tentang tawaran tersebut.
Kepala Palang Merah Korsel mengatakan bahwa masyarakat Palang Merah di kedua Korea tersebut berbagi pengalaman untuk membuka pembicaraan antar Korea dan membangun kepercayaan dengan semangat kemanusiaan.
Dia menambahkan bahwa ini akan menjadi misi bersejarah bagi dua badan Palang Merah untuk membuka era baru koeksistensi damai tanpa adanya ancaman perang dengan melanjutkan dialog.
(ian)