Bahrain Tuding Qatar Lakukan Tindakan Mata-mata
A
A
A
MANAMA - Menteri Dalam Negeri Bahrain, Shaikh Rashid bin Abdulla Al Khalifa menyebut Qatar sampai saat ini masih berusaha untuk mencampuri urusan dalam negeri dan memata-matai pasukan keamanan Bahrain.
"Qatar terus mencampuri urusan dalam negeri Kerajaan Bahrain dan memata-matai keamanan dan kekuatan militernya, yang mengancam keamanan nasional Bahrain," kata Al Khalifa dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Asharq Al-Awsat, seperti dilansir Sputnik pada Senin (7/8).
Menurut Rashid, Doha terus merongrong keamanan keempat negara yang saat ini terlibat dalam sebuah perselisihan diplomatik, dengan terus berpegang pada kebijakannya mengambil keputusan sepihak, menerima, dan menyimpan teroris dan ekstremis.
Pada bulan Juni, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, menuduhnya mendukung terorisme dan mencampuri urusan dalam negeri mereka. Kuwait, yang bertindak sebagai mediator dalam krisis tersebut, menyerahkan 13 tuntutan dari empat negara Arab, yang tidak dipatuhi oleh Doha.
Sementara itu, di tengah ketegangan yang terjadi Qatar dilaporkan mengadakan latihan militer gabungan dengan tentara Turki. Latihan gabungan tersebut bertujuan untuk mempersiapkan angkatan bersenjata Qatar untuk mempertahankan fasilitas ekonomi, strategis dan infrastruktur vital mereka.
"Qatar terus mencampuri urusan dalam negeri Kerajaan Bahrain dan memata-matai keamanan dan kekuatan militernya, yang mengancam keamanan nasional Bahrain," kata Al Khalifa dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Asharq Al-Awsat, seperti dilansir Sputnik pada Senin (7/8).
Menurut Rashid, Doha terus merongrong keamanan keempat negara yang saat ini terlibat dalam sebuah perselisihan diplomatik, dengan terus berpegang pada kebijakannya mengambil keputusan sepihak, menerima, dan menyimpan teroris dan ekstremis.
Pada bulan Juni, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, menuduhnya mendukung terorisme dan mencampuri urusan dalam negeri mereka. Kuwait, yang bertindak sebagai mediator dalam krisis tersebut, menyerahkan 13 tuntutan dari empat negara Arab, yang tidak dipatuhi oleh Doha.
Sementara itu, di tengah ketegangan yang terjadi Qatar dilaporkan mengadakan latihan militer gabungan dengan tentara Turki. Latihan gabungan tersebut bertujuan untuk mempersiapkan angkatan bersenjata Qatar untuk mempertahankan fasilitas ekonomi, strategis dan infrastruktur vital mereka.
(esn)