Tanggapi Tembakan Rudal Korut, AS dan Korsel Luncurkan Sejumlah Rudal

Minggu, 30 Juli 2017 - 00:13 WIB
Tanggapi Tembakan Rudal...
Tanggapi Tembakan Rudal Korut, AS dan Korsel Luncurkan Sejumlah Rudal
A A A
SEOUL - Militer Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) menanggapi uji tembak rudal terbaru Korea Utara (Korut) dengan meluncurkan sejumlah rudal pada hari Sabtu. Target peluncuran rudal berada di Laut Timur, lokasi yang sama di mana rudal balistik Pyongyang mendarat pada Jumat malam.

Aksi pamer kekuatan AS dan Korsel ini dipublikasikan Kementerian Pertahanan Korsel dan pihak Eight Army-Korea, sebuah komando Angkatan Darat AS di Korsel.

Setidaknya dua rudal ditembakkan dari Sistem Rudal Taktis buatan AS, yang dikenal sebagai ATACMS. Bersamaan dengan itu, dua rudal dari sitem Hyunmoo II milik Korsel juga ditembakkan.

Menurut Eight Army-Korea, manuver rudal gabungan ini untuk menunjukkan kemampuan menembak berpresisi.

”Sistem dapat digunakan dengan cepat untuk memberikan kemampuan presisi dalam menyerang, memungkinkan aliansi Republik Korea-AS melibatkan serangkaian (serangan) penuh dengan target waktu kritis di bawah semua kondisi cuaca,” kata Eight Army-Korea dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di halaman Facebook-nya, Sabtu (29/7/2017).

Baca Juga: AS dan Korsel Bahas Respons Militer untuk Tembakan Rudal Korut

Menurut laporan Global Security, rudal Hyunmoo II adalah rudal buatan Korsel dengan kisaran jangkauan 800km.

Sedangkan ATACMS merupakan sistem rudal darat berpresisi yang diproduksi Lockheed Martin. Jarak tempuh rudal buatan kontraktor pertahanan AS ini mencapai 160km dan dapat ditembakkan dari peluncur roket.

Kementerian Pertahanan Korsel mengonfirmasi bahwa manuver rudal gabungan kedua negara ini untuk menanggapi provokasi rudal balistik Korut.

Pentagon telah menyatakan, rudal balistik Korut yang ditembakkan pada Jumat malam merupakan rudal balistik antarbenua atau ICBM.

Selain bermanuver rudal, Korsel juga akan menyebarkan empat peluncur tambahan dari sistem rudal pertahanan THAAD (Terminal High Altitude Area Defense). Penyebaran itu sempat ditunda setelah Presiden Korsel Moon Jae-in memerintahkan kajian lingkungan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1401 seconds (0.1#10.140)