Lakukan Aksi Mencurigakan, AS Pantau Kapal Selam Korut

Selasa, 25 Juli 2017 - 11:50 WIB
Lakukan Aksi Mencurigakan,...
Lakukan Aksi Mencurigakan, AS Pantau Kapal Selam Korut
A A A
SEOUL - Kapal selam milik Korea Utara (Korut) diketahui melakukan "kegiatan yang tidak biasa" di Laut Jepang minggu lalu. Hal ini menyebabkan militer Amerika Serikat (AS) meningkatkan pengawasannya untuk mengawasi kapal berkapasitas 1.800 ton tersebut.

"Kapal selam diesel kelas Romeo telah terlibat dalam sebuah kegiatan selama sekitar satu minggu," NHK melaporkan. "Kegiatan kapal selam kelas ini di daerah biasanya berlangsung sekitar empat hari," menurut media lain Chosunilbo World.

Pejabat Korea Selatan (Korsel) sendiri belum mengkonfirmasi tindakan militer apapun terhadap kapal selam tersebut seperti dikutip dari Sputniknews, Selasa (25/7/2017).

Pada hari Kamis CNN lalu mengutip dua pejabat pertahanan AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa sebuah kapal selam dari Pyongyang telah menunjukkan "aktivitas penyebaran yang tidak biasa." Dengan menggunakan citra pengintaian, pejabat dilaporkan dapat menentukan bahwa kapal tersebut telah memasuki perairan internasional daripada sebelumnya.

"Meskipun ada beberapa kemungkinan penjelasan, kemungkinan besar adalah persiapan untuk sebuah tes dalam waktu dekat peluncuran rudal balistik yang diluncurkan Pukguksong-1 (KN-11) yang baru diperbaharui atau sistem yang berpotensi lebih baru," tulis situs pemantau Korut, 38North.

Lembaga berbasis di Johns Hopkins University itu menambahkan bahwa kapal selam bertenaga Sinpo dan tongkang penyeberangan kapal selam telah direposisi di galangan kapal Sinpo, yang dapat mengindikasikan uji coba rudal di masa depan.

Pertama kali muncul di tahun 1960-an, kapal selam kelas Romeo berukuran sekitar 76 meter dan biasanya menampung sekitar 50 pelaut. Mereka dilengkapi dengan 20 ranjau dan 14 torpedo, meski mereka tidak memiliki kemampuan untuk menembakkan rudal balistik.

Washington sangat waspada terhadap aktivitas rudal Korut setelah Pyongyang melakukan uji coba pertama rudal balistik antar benua (ICBM) pertama pada 4 Juli. Beberapa ahli mengatakan bahwa Pyongyang dapat meluncurkan rudal yang mampu menyerang pantai barat AS hanya dalam dua tahun.

Pemimpin Korut Kim Jong-un dilaporkan menginstruksikan ilmuwan untuk melakukan peluncuran lebih sering. Washington pun khawatir aktivitas kapal selam ini mungkin merupakan pendahulu untuk uji coba rudal yang diluncurkan oleh kapal selam.

Dalam sebuah telekonferensi video minggu lalu Kepala Operasi Angkatan Laut AS Laksamana John Richardson mengajukan permohonan ke rekannya dari China, Wakil Laksamawan Shen Jinlong, untuk membantu Washington memantau Korut. Ia mengatakannya dalam sebuah pernyataan bahwa China dan AS bekerja sama "untuk menangani tindakan militer Korut yang provokatif dan tidak dapat diterima"
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1261 seconds (0.1#10.140)