Kuartet Timur Tengah Prihatin dengan Eskalasi di Jerusalem

Minggu, 23 Juli 2017 - 06:35 WIB
Kuartet Timur Tengah Prihatin dengan Eskalasi di Jerusalem
Kuartet Timur Tengah Prihatin dengan Eskalasi di Jerusalem
A A A
WASHINGTON - Kuartet Timur Tengah, yang terdiri dari Rusia, Amerika Serikat, Uni Eropa dan PBB, menyatakan keprihatinannya mengenai eskalasi di Yerusalem. Begitu bunyi pernyataan bersama yang dikeluarkan kuartet tersebut.

"Utusan Kuartet Timur Tengah dari Federasi Rusia, Amerika Serikat, Uni Eropa dan PBB sangat prihatin dengan meningkatnya ketegangan dan bentrokan kekerasan yang terjadi di dalam dan sekitar Kota Tua Yerusalem," bunyi pernyataan itu.

"Mereka sangat mengutuk tindakan teror, mengungkapkan penyesalan mereka atas semua nyawa yang tidak bersalah yang disebabkan oleh kekerasan tersebut, dan berharap untuk segera melakukan pemulihan terhadap yang terluka," sambung pernyataan itu seperti dikutip dari Sputniknews, Minggu (23/7/2017).

Pada hari Jumat, tiga warga Israel terbunuh dalam serangan menusuk di sebuah rumah di pemukiman Yahudi Neve Tsuf. Pada hari yang sama, tiga orang Palestina terbunuh dan ratusan lainnya terluka di Yerusalem.

Sementara di seberang Tepi Barat bentrokan terjadi saat demonstrasi menentang keputusan Israel untuk memasang detektor logam di gerbang menuju Bukit Bait Suci, di mana masjid Al-Aqsa, masjid ketiga paling suci bagi umat Islam berada. Menurut laporan media, di beberapa titik pemeriksaan di Kota Tua Yerusalem, polisi Israel membatasi pintu masuk ke Bukit Bait Suci untuk pria berusia di bawah 50 tahun.

"Memperhatikan kepekaan tertentu seputar tempat-tempat suci di Yerusalem, dan kebutuhan untuk menjamin keamanan, utusan kuartet menyerukan agar semua orang menahan diri dari tindakan provokatif dan berupaya memperbaiki situasi," begitu pernyataan kuartet Timur Tengah.

Mereka juga menekankan bahwa kekerasan akan memperdalam ketidakpercayaan dan pada dasarnya tidak sesuai dengan pencapaian resolusi damai konflik Israel-Palestina.

Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas pada hari Jumat mengumumkan pembekuan semua kontak dengan Israel terkait kekerasan di Yerusalem. Beberapa negara regional, termasuk Turki dan Yordania, mengecam tindakan pemerintah Israel dan meminta Tel Aviv untuk melanjutkan akses bagi umat Islam ke masjid Al-Aqsa.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7320 seconds (0.1#10.140)
pixels