Menteri Israel Bilang Negaranya Pemilik Kompleks Masjid al-Aqsa
A
A
A
TEL AVIV - Menteri Keamanan Umum Israel Gilad Erdan mengklaim bahwa Israel adalah pemilik tunggal Kota Tua Yerusalem di mana kompleks Masjid al-Aqsa berada di dalamnya. Menurutnya, keputusan menutup dan membuka kompleks itu sepenuhnya hak pemerintah Israel.
Ketegangan memanas di Yerusalem selama dua hari terakhir karena kompleks Masjid al-Aqsa ditutup aparat keamanan Israel menyusul serangan tiga pria bersenjata yang menewaskan dua polisi Israel.
Baca Juga: Israel Pasang Detektor Logam di Kompleks Masjid al-Aqsa, Situasi Memanas
Israel mengaku sudah membuka kompleks masjid itu pada hari Minggu, tapi memasang detektor logam dan CCTV yang ditolak warga muslim Palestina.
Berbicara kepada stasiun Radio Militer Israel, Erdan mengatakan bahwa kedaulatan situs suci tersebut adalah milik Israel.”Dan negara (Israel) tidak memerlukan nasihat dari negara-negara lain,” katanya yang dilansir Daily Sabah, Senin (17/7/2017).
Pada hari Jumat, Yordania meminta pemerintah Israel untuk segera membuka akses masuk ke Masjid al-Aqsa. Yordania menentang pencegahan hak muslim untuk salat di masjid suci itu.
Baca Juga: Polisi Israel Tutup Masjid al-Aqsa dan Melarang Salat Jumat
Erdan lebih lanjut mengatakan bahwa Israel tidak mempertimbangkan pendapat Yordania atau negara-negara lain untuk melakukan apa pun yang perlu dilakukan terhadap situs suci itu.
Sheikh Omar Qiswani, Kepala Wakaf Islam, yang mengelola Masjid al-Aqsa, mengatakan kepada para jemaah muslim bertahan di luar Gerbang Singa (Lion Gate) dan menolak masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa jika harus melewati inspeksi detektor logam dan CCTV.
”Kami akan menolak masuk ke Masjid al-Aqsa kecuali jika keadaannya normal kembali,” kata Qiswani, yang menolak perubahan aturan di kompleks masjid tersebut setelah baku tembak pada hari Jumat.
Ketegangan memanas di Yerusalem selama dua hari terakhir karena kompleks Masjid al-Aqsa ditutup aparat keamanan Israel menyusul serangan tiga pria bersenjata yang menewaskan dua polisi Israel.
Baca Juga: Israel Pasang Detektor Logam di Kompleks Masjid al-Aqsa, Situasi Memanas
Israel mengaku sudah membuka kompleks masjid itu pada hari Minggu, tapi memasang detektor logam dan CCTV yang ditolak warga muslim Palestina.
Berbicara kepada stasiun Radio Militer Israel, Erdan mengatakan bahwa kedaulatan situs suci tersebut adalah milik Israel.”Dan negara (Israel) tidak memerlukan nasihat dari negara-negara lain,” katanya yang dilansir Daily Sabah, Senin (17/7/2017).
Pada hari Jumat, Yordania meminta pemerintah Israel untuk segera membuka akses masuk ke Masjid al-Aqsa. Yordania menentang pencegahan hak muslim untuk salat di masjid suci itu.
Baca Juga: Polisi Israel Tutup Masjid al-Aqsa dan Melarang Salat Jumat
Erdan lebih lanjut mengatakan bahwa Israel tidak mempertimbangkan pendapat Yordania atau negara-negara lain untuk melakukan apa pun yang perlu dilakukan terhadap situs suci itu.
Sheikh Omar Qiswani, Kepala Wakaf Islam, yang mengelola Masjid al-Aqsa, mengatakan kepada para jemaah muslim bertahan di luar Gerbang Singa (Lion Gate) dan menolak masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa jika harus melewati inspeksi detektor logam dan CCTV.
”Kami akan menolak masuk ke Masjid al-Aqsa kecuali jika keadaannya normal kembali,” kata Qiswani, yang menolak perubahan aturan di kompleks masjid tersebut setelah baku tembak pada hari Jumat.
(mas)