Polisi Israel Tutup Masjid al-Aqsa dan Melarang Salat Jumat

Sabtu, 15 Juli 2017 - 02:51 WIB
Polisi Israel Tutup...
Polisi Israel Tutup Masjid al-Aqsa dan Melarang Salat Jumat
A A A
YERUSALEM - Polisi Israel menutup Masjid al-Aqsa di Yerusalem dan melarang warga Muslim Palestina salat Jumat di masjid tersebut. Penutupan masjid ini dilakukan setelah dua polisi Israel ditembak mati oleh tiga pria bersenjata.

Tiga pria Arab bersenjata yang melakukan serangan telah ditembak mati tak lama setelah menembaki sejumlah warga Israel, pada Jumat (14/7/2017) pagi. Dari sejumlah warga Israel yang ditembaki itu, dua di antaranya polisi yang akhirnya tewas.

Mufti Agung Yerusalem Sheikh Mohammad Ahmed Hussein mengecam penutupan masjid suci itu. Dia kemudian ditahan pasukan polisi Israel setelah memimpin doa terbuka di dekat lokasi serangan.

”Polisi Israel menahan ayah saya dengan kekerasan dan membawanya ke tempat tujuan yang tidak diketahui,” kata Omar, putra Mufti Agung Yerusalem.

Hussein kemudian dibebaskan dengan uang jaminan senilai USD2.800.

Baca Juga: Tiga Pria Umbar Tembakan di Situs Suci Yerusalem, 2 Polisi Israel Tewas

Langkah penutupan masjid oleh polisi Israel ini, menurut laporan Al Jazeera, merupakan yang pertama kali setelah sekian tahun. Tindakan ini berpotensi memicu ketegangan karena sekitar 10.000 warga Palestina terbiasa mengunjungi masjid suci ini untuk salat.

Sheikh Omar Keswani, seorang pejabat keagamaan di Masjid al-Aqsa juga mengecam penutupan masjid dan pelarangan salat Jumat.

”Melarang salat Jumat adalah prosedur yang tidak adil,” kata Keswani kepada Al Jazeera. ”Apa yang terjadi sebelumnya sekarang dimanfaatkan oleh pihak hak Israel untuk memaksakan sebuah realitas baru di Masjid al-Aqsa.”

Haj Khalil Abu Elsheikh, 77, warga muslim yang melakukan perjalanan sejauh 100 km dari Beer-sheva untuk menghadiri salat Jumat di masjid al-Aqsa, kesal dengan tindakan polisi Israel.

”Tidak ada agama yang mengizinkan seperti ini,” ujarnya kepada Al Jazeera, yang dilansir Sabtu (15/7/2017). ”Tidak ada kepercayaan yang menerima ini.”

Kepala Polisi Israel, Roni Alsheich, telah mengonfirmasi kematian dua polisi akibat serangan tiga pria Arab. Ketiga penyerang tiba di situs suci Yerusalem. Mereka kemudian berjalan menuju Gerbang Singa di Kota Tua Yerusalem.

”Ketika mereka melihat polisi, mereka menembak ke arah mereka (para petugas polisi) dan kemudian melarikan diri ke salah satu masjid di kompleks Temple Mount,” juru bicara polisi Israel, Luba Simri.

Menurut Simri tiga senjata api ditemukan di sekitar jenazah para penyerang. Dua petugas polisi yang tewas dalam serangan itu diidentifikasi bernama Hail Stawi, 30, dan Kaamil Snaan, 22.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0729 seconds (0.1#10.140)