Anak-anak Gagalkan Serangan Udara AS ke Pabrik Bom Mobil ISIS
A
A
A
WASHINGTON - Kehadiran anak-anak di sebuah pabrik bom mobil yang dicurigai untuk ISIS telah mencegah koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) untuk tidak menyerang lokasi tersebut. Demikian pernyataan seorang pejabat militer AS.
Juru bicara koalisi , Kolonel Ryan Dillon mengatakan, anak-anak terlihat berkumpul di sekitar lokasi di Ibu Kota de facto ISIS 'Raqqa, Suriah, setiap saat.
"Kehadiran mereka telah menghalangi koalisi untuk menghancurkan situs tersebut dengan serangan udara," kata Dillon seperti dikutip dari CBS News, Kamis (13/7/2017).
Dillon menambahkan bahwa koalisi AS telah menjaga bangunan di bawah pengawasan dan menyerang kendaraan setelah mereka pergi.
Pasukan Suriah yang didukung AS telah mengepung pasukan ISIS di Raqqa. Namun, saat dia dan kru Berita CBS berada di pinggiran kota lebih dari seminggu yang lalu, pasukan tersebut tersebar dan hanya memiliki sedikit pejuang di garis depan.
Dillon juga mengatakan penasihat AS yang beroperasi dengan pejuang Suriah di dalam Raqqa dan lebih banyak terkena kontak musuh daripada di Irak.
Pada hari Senin, Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menyatakan kemenangan atas ISIS di Mosul, kota terbesar kedua di negara itu.
ISIS merebut Mosul tiga tahun lalu. Pertarungan untuk membebaskannya dimulai pada bulan Oktober yang lalu, namun Williams melaporkan bahwa Mosul tidak akan sepenuhnya menyingkirkan pejuang ISIS atau bom pinggir jalan dan jebakan bom selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Juru bicara koalisi , Kolonel Ryan Dillon mengatakan, anak-anak terlihat berkumpul di sekitar lokasi di Ibu Kota de facto ISIS 'Raqqa, Suriah, setiap saat.
"Kehadiran mereka telah menghalangi koalisi untuk menghancurkan situs tersebut dengan serangan udara," kata Dillon seperti dikutip dari CBS News, Kamis (13/7/2017).
Dillon menambahkan bahwa koalisi AS telah menjaga bangunan di bawah pengawasan dan menyerang kendaraan setelah mereka pergi.
Pasukan Suriah yang didukung AS telah mengepung pasukan ISIS di Raqqa. Namun, saat dia dan kru Berita CBS berada di pinggiran kota lebih dari seminggu yang lalu, pasukan tersebut tersebar dan hanya memiliki sedikit pejuang di garis depan.
Dillon juga mengatakan penasihat AS yang beroperasi dengan pejuang Suriah di dalam Raqqa dan lebih banyak terkena kontak musuh daripada di Irak.
Pada hari Senin, Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menyatakan kemenangan atas ISIS di Mosul, kota terbesar kedua di negara itu.
ISIS merebut Mosul tiga tahun lalu. Pertarungan untuk membebaskannya dimulai pada bulan Oktober yang lalu, namun Williams melaporkan bahwa Mosul tidak akan sepenuhnya menyingkirkan pejuang ISIS atau bom pinggir jalan dan jebakan bom selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
(ian)