Operasi UE di Laut Mediterania Gagal Hentikan Penyelundupan Manusia

Rabu, 12 Juli 2017 - 16:24 WIB
Operasi UE di Laut Mediterania...
Operasi UE di Laut Mediterania Gagal Hentikan Penyelundupan Manusia
A A A
LONDON - Operasi Sophia, sebuah inisiatif Uni Eropa (UE) yang bertujuan memerangi perdagangan migran di Laut Mediteranian, telah gagal mencapai tujuannya. Demikian laporan yang diterbitkan Sub-Komite Urusan Luar Negeri UE Parlemen Inggris.

Operasi MED EUNAVFOR, yang biasa disebut Operasi Sophia, terdiri dari serangkaian tindakan yang bertujuan untuk mengidentifikasi, menangkap dan membuang kapal yang digunakan atau dicurigai digunakan oleh penyelundup migran atau pedagang gelap.

Operasi tersebut bentuk upaya UE yang lebih luas untuk mengganggu bisnis jaringan penyelundupan manusia dan perdagangan manusia di Mediterania dan mencegah hilangnya nyawa di laut. Operasi tersebut mengambil nama Sophia setelah seorang bayi perempuan lahir dari seorang wanita Somalia yang diselamatkan kapal EUNAVFOR MED.

"Menanggapi mandatnya, misi angkatan laut Uni Eropa, Operasi Sophia, telah gagal mencapai tujuannya untuk 'berkontribusi terhadap terganggunya bisnis jaringan penyelundupan manusia dan perdagangan manusia di Mediterania," bunyi laporan tersebut.

"Migrasi tidak teratur ke Eropa di pusat Rute Mediterania meningkat 18 persen pada tahun 2016, dan 19 persen lainnya dalam enam bulan pertama 2017 dibandingkan tahun 2016," jelas laporan itu seperti dikutip dari Sputniknews, Rabu (12/7/2017).

Mengomentari temuan tersebut, Ketua Subkomisi Sandip Verma mengatakan bahwa sebuah misi angkatan laut adalah alat yang salah untuk menangani penyelundupan migran.

"Tindakan Inggris dan UE di masa depan harus berfokus pada penanganan penyelundupan manusia di negara-negara sumber dan transit, dan mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan dan pemerintahan yang baik di negara-negara ini," Verma menekankan.

Sejak dimulainya misi pada bulan Juni 2015, Operasi Sophia telah menyelamatkan lebih dari 33.000 individu, menurut laporan Sub-Komite Inggris.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1008 seconds (0.1#10.140)