Tuntut Reaktor Nuklir Ditutup, 50.000 Orang Bentuk Rantai Manusia 90 Km

Senin, 26 Juni 2017 - 14:47 WIB
Tuntut Reaktor Nuklir...
Tuntut Reaktor Nuklir Ditutup, 50.000 Orang Bentuk Rantai Manusia 90 Km
A A A
TIHANGE - Sekitar 50.000 demonstran membentuk rantai manusia sepanjang 90km untuk menuntut penutupan reaktor nuklir Belgia yang sudah menua, hari Minggu. Aksi rantai manusia ini melintasi wilayah tiga negara, Jerman, Belgia dan Belanda.

Ada dua reaktor nuklir yang diminta ribuan demonstran agar ditutup, yakni reaktor nuklir Tihange dan reaktor nuklir Doel di Belgia.

Para demontran juga berasal dari tiga negara, Jerman, Belgia dan Belanda.

Rantai manusia dimulai dari pabrik nuklir Tihange, yang terletak di Kota Huy di Provinsi Wallon, Liege, Belgia, melewati Maastricht di Belanda dan berakhir di Kota Aachen.

Para pemrotes mengatakan bahwa mereka khawatir dengan keamanan bejana bertekanan di reaktor Tihange 2 dan reaktor Doel 3 di dekat Antwerp.

”Permintaan pertama sebenarnya adalah menghentikan (reaktor) Tihange 2, karena ada banyak celah di pembangkit listrik itu dan tidak aman,” Rodrique Dumas, salah seorang demonstran yang juga anggota dewan Kota Huy untuk Green Party atau Partai Hijau, kepada Ruptly.

Anggota Dewan Kota Huy lainnya, Samuel Cogolati, mengatakan unit yang dipermasalahkan di stasiun tenaga nuklir Tihange dan Doel sebenarnya sudah mulai muncul pada 1982-1983.

”Dan kita telah memperpanjang waktu hidup mereka (reaktor nuklir), dan ini sangat tidak biasa. Sebenarnya, hanya ada sembilan pabrik nuklir di dunia yang telah bertahan lama,” ujar Cogolati, yang dikutip Senin (26/6/2017).

Pada pertengahan Juni lalu, Menteri Dalam Negeri Belgia Jan Jambon mengonfirmasi bahwa 70 celah mikro baru ditemukan di boiler bertekanan tinggi di reaktor Tihange 2 sejak inspeksi tahun 2015. Dia mencatat ada 3.149 ketidaksempurnaan.

Titik kerusakan baru juga ditemukan di reaktor Doel 3, namun pihak berwenang bersikeras bahwa kedua reaktor tersebut sangat aman.

Belgia telah memperpanjang masa pakai reaktor nuklir karena 39 persen permintaan listrik di negara tersebut dipenuhi oleh tujuh reaktor nuklirnya. Lebih dari 6 persen listrik Belgia dihasilkan oleh dua reaktor yang bersangkutan.

Tahun lalu Jerman, Jerman memutuskan untuk menyingkirkan reaktor nuklirnya pada tahun 2022 setelah bencana nuklir Fukushima terjadi di Jepang.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1207 seconds (0.1#10.140)