Pasukan Irak Rebut Wilayah Perbatasan Suriah dari ISIS
A
A
A
BAGHDAD - Tentara Irak dan kelompok suku Sunni telah mengusir ISIS dari perbatasan al-Waleed yang melintasi Suriah. Demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh pihak militer Irak.
"Pesawat dari koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) dan angkatan udara Irak ikut dalam operasi tersebut," kata pernyataan tersebut seperti disitat dari Al Arabiya, Minggu (18/6/2017).
Wilayah Al-Waleed dekat dengan Tanf, sebuah perbatasan jalan raya Suriah yang strategis yang berseberangan dengan Irak. Pasukan khusus AS telah bermarkas sejak tahun lalu di Tanf. Pasukan AS membantu pejuang untuk merebut kembali wilayah tersebut dari militan ISIS yang melarikan diri.
Militer Irak sendiri tengah menggelar operasi merebut Mosul. Operasi tersebut dilakukan saat pasukan keamanan Irak, yang didukung oleh koalisi internasional anti ISIS, secara bersamaan melakukan serangan besar-besaran untuk mengusir militan ISIS dari kubu utama mereka di Mosul barat.
Mosul, 400 km utara Baghdad, berada di bawah kendali ISIS sejak Juni 2014. Ketika itu pasukan pemerintah meninggalkan senjata mereka dan melarikan diri. Hal ini memungkinkan militan ISIS mengendalikan bagian-bagian wilayah utara dan barat Irak.
"Pesawat dari koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) dan angkatan udara Irak ikut dalam operasi tersebut," kata pernyataan tersebut seperti disitat dari Al Arabiya, Minggu (18/6/2017).
Wilayah Al-Waleed dekat dengan Tanf, sebuah perbatasan jalan raya Suriah yang strategis yang berseberangan dengan Irak. Pasukan khusus AS telah bermarkas sejak tahun lalu di Tanf. Pasukan AS membantu pejuang untuk merebut kembali wilayah tersebut dari militan ISIS yang melarikan diri.
Militer Irak sendiri tengah menggelar operasi merebut Mosul. Operasi tersebut dilakukan saat pasukan keamanan Irak, yang didukung oleh koalisi internasional anti ISIS, secara bersamaan melakukan serangan besar-besaran untuk mengusir militan ISIS dari kubu utama mereka di Mosul barat.
Mosul, 400 km utara Baghdad, berada di bawah kendali ISIS sejak Juni 2014. Ketika itu pasukan pemerintah meninggalkan senjata mereka dan melarikan diri. Hal ini memungkinkan militan ISIS mengendalikan bagian-bagian wilayah utara dan barat Irak.
(ian)