Program Rudal dan Nuklir Korut Bikin Kecut Menhan AS

Selasa, 13 Juni 2017 - 10:29 WIB
Program Rudal dan Nuklir Korut Bikin Kecut Menhan AS
Program Rudal dan Nuklir Korut Bikin Kecut Menhan AS
A A A
WASHINGTON - Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS), Jim Mattis mengatakan, program rudal dan nuklir Korea Utara (Korut) yang maju adalah ancaman paling mendesak bagi keamanan negara itu. Program ini mengantarkan Korut untuk meningkatkan kecepatan dan jangkauannya.

"Program senjata nuklir rezim tersebut merupakan bahaya yang jelas dan sekarang bagi semua orang, dan tindakan provokatif rezim tersebut, yang secara nyata ilegal menurut hukum internasional, tidak mereda meskipun ada kecaman dan sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata Mattis dalam sebuah pernyataan tertulis kepada Komite Angkatan Bersenjata Kongres.

"Ancaman yang paling mendesak dan berbahaya bagi perdamaian dan keamanan adalah Korut. Korut terus mengejar senjata nuklir dan sarana untuk mengantarkan mereka meningkatkan dalam kecepatan dan jangkauan," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (13/6/2017).

Mattis, yang berbicara di depan panel, memperingatkan kemungkinan kerugian dalam kasus konflik dengan Korut.

"Ini akan menjadi perang seperti tidak pernah kita lihat sejak 1953 dan kita harus menghadapinya dengan tingkat kekuatan apa pun yang diperlukan. Ini akan menjadi perang yang sangat serius," kata Mattis.

Perang Korea berakhir pada tahun 1953, tiga tahun setelah pertempuran dimulai dalam sebuah konflik yang membunuh 140 ribu warga Korea Selatan, 36.000 tentara AS dan 1 juta warga sipil.

Awal bulan ini, Dewan Keamanan PBB memperluas sanksi yang ditargetkan terhadap Korut setelah kembali melakukan tes rudal. Sanksi ini mengadopsi resolusi pertama yang disepakati oleh AS dan China sejak Presiden Donald Trump mulai menjabat.

Fokus AS di Korut telah dipertajam oleh lusinan peluncuran rudal dan dua tes bom nuklir sejak awal tahun lalu. Selain itu, Pyongyang juga bersumpah untuk mengembangkan rudal balistik antarbenua dengan kekuatan nuklir yang mampu mencapai daratan AS.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6449 seconds (0.1#10.140)