Serangan Koalisi Saudi di Yaman Membunuh Nenek dan 3 Cucunya
A
A
A
SANAA - Sejumlah warga sipil di Sanaa, Yaman, termasuk seorang nenek dan tiga cucunya tewas oleh serangan udara pesawat-pesawat jet tempur koalisi yang dipimpin Arab Saudi. Serbuan itu sejatinya ditargetkan pada kelompok pemberontak Yaman.
Pesawat jet tempur F-16 Arab Saudi menjadi salah satu pesawat yang dilaporkan terlibat dalam serbuan pada hari Jumat waktu Sanaa. Menurut laporan kantor berita Yaman, Saba, serangan menghantam sebuah bangunan hunian di Saana.
Sumber di lokasi kejadian yang dikutip Al Jazeera mengatakan, empat orang tewas termasuk tiga anak kecil. Tiga orang lainnya yang ikut terkena serbuan belum diketahui nasibnya.
”Empat anggota keluarga al-Mahdi, termasuk seorang wanita tua dan ketiga cucunya, terbunuh setelah rumah mereka dihantam dengan serangan udara sesaat setelah tengah malam (Jumat),” kata Hussain Albukhaiti, saksi mata di lokasi kejadian, yang dilansir Sabtu (10/6/2017).
Ayah dari keluarga al-Mahdi dinyatakan selamat, Rachid Hadi, sempat kehilangan kesadaran. Ketika terbangun, dia mengatakan kepada AP bahwa tiga anak-anaknya yang berusia 12, 7 dan 3 tahun, berada di ruangan yang sama saat bangunan yang diserang ambruk.
”Saya baru saja menyalakan televisi saat atap tiba-tiba menimpa kepala kami dan membunuh anak-anak saya,” kata Hadi.
Serangan tersebut terjadi di lingkungan perumahan tanpa instalasi militer, yang semestinya tidak menjadi sasaran serbuan udara koalisi pimpinan Arab Saudi.
Saudi telah memimpin sebuah koalisi militer Arab yang melakukan pengeboman yang secara terus-menerus untuk melawan kelompok pemberontak Houthi di Yaman sejak Maret 2015. Riyadh dan sekutunya telah dituduh melakukan kejahatan perang oleh kelompok-kelompok kemanusiaan setelah serangakaian serangan yang mengenai wilayah permukiman sipil.
Selama bertahun-tahun, berbagai kelompok LSM terus menuntut agar Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara lain menghentikan penjualan senjata ke koalisi Arab pimpinan Saudi mengingat dampak serangan di Yaman membuat warga sipil menderita.
Menurut data PBB, jumlah korban tewas dalam konflik di Yaman telah lebih dari 10.000 jiwa. Lebih dari 40.000 lainnya mengalami luka-luka dan lebih dari tiga juta orang mengungsi.
Koalisi pimpinan Saudi yang memberlakukan blokade laut dan udara di Yaman belum berkomentar atas laporan serangan terbaru di Sanaa.
Pesawat jet tempur F-16 Arab Saudi menjadi salah satu pesawat yang dilaporkan terlibat dalam serbuan pada hari Jumat waktu Sanaa. Menurut laporan kantor berita Yaman, Saba, serangan menghantam sebuah bangunan hunian di Saana.
Sumber di lokasi kejadian yang dikutip Al Jazeera mengatakan, empat orang tewas termasuk tiga anak kecil. Tiga orang lainnya yang ikut terkena serbuan belum diketahui nasibnya.
”Empat anggota keluarga al-Mahdi, termasuk seorang wanita tua dan ketiga cucunya, terbunuh setelah rumah mereka dihantam dengan serangan udara sesaat setelah tengah malam (Jumat),” kata Hussain Albukhaiti, saksi mata di lokasi kejadian, yang dilansir Sabtu (10/6/2017).
Ayah dari keluarga al-Mahdi dinyatakan selamat, Rachid Hadi, sempat kehilangan kesadaran. Ketika terbangun, dia mengatakan kepada AP bahwa tiga anak-anaknya yang berusia 12, 7 dan 3 tahun, berada di ruangan yang sama saat bangunan yang diserang ambruk.
”Saya baru saja menyalakan televisi saat atap tiba-tiba menimpa kepala kami dan membunuh anak-anak saya,” kata Hadi.
Serangan tersebut terjadi di lingkungan perumahan tanpa instalasi militer, yang semestinya tidak menjadi sasaran serbuan udara koalisi pimpinan Arab Saudi.
Saudi telah memimpin sebuah koalisi militer Arab yang melakukan pengeboman yang secara terus-menerus untuk melawan kelompok pemberontak Houthi di Yaman sejak Maret 2015. Riyadh dan sekutunya telah dituduh melakukan kejahatan perang oleh kelompok-kelompok kemanusiaan setelah serangakaian serangan yang mengenai wilayah permukiman sipil.
Selama bertahun-tahun, berbagai kelompok LSM terus menuntut agar Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara lain menghentikan penjualan senjata ke koalisi Arab pimpinan Saudi mengingat dampak serangan di Yaman membuat warga sipil menderita.
Menurut data PBB, jumlah korban tewas dalam konflik di Yaman telah lebih dari 10.000 jiwa. Lebih dari 40.000 lainnya mengalami luka-luka dan lebih dari tiga juta orang mengungsi.
Koalisi pimpinan Saudi yang memberlakukan blokade laut dan udara di Yaman belum berkomentar atas laporan serangan terbaru di Sanaa.
(mas)