Pesawat Tempur Koalisi AS Hujani Benteng ISIS dengan Fosfor Putih
A
A
A
DAMASKUS - Pesawat tempur koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) diduga menggunakan fosfor putih terhadap benteng ISIS di Suriah, Raqqa. Aksi ini dapat membahayakan nyawa warga sipil, kata aktivis setempat.
Aktivis Raqqa Is Being Slaughtered Silently melaporkan pesawat tempur koalisi menjatuhkan zat pembakar di atas kota pada hari Kamis lalu. Penggunaan zat ini disekitar konsentrasi sipil dapat dianggap sebagai kejahatan perang.
"Atas nama pertempuran melawan ISIS, koalisi internasional yang didukung AS menjatuhkan fosfor putih di seluruh Raqqa Timur dan Barat," kata media kolektif media.
"Fosfor putih adalah senjata pembakar yang bisa melelehkan daging manusia dari tulang," tambahnya seperti dikutip dari laman Al Araby, Sabtu (10/6/2017).
Fosfor putih terbakar pada suhu yang sangat tinggi saat terpapar udara, menimbulkan risiko mematikan bagi warga sipil. Media ISIS, Amaq Agency, juga menerbitkan cuplikan tentang fosfor putih yang jatuh di atas kota.
Pemerintah AS belum berkomentar mengenai laporan tersebut.
Koalisi pimpinan AS melawan ISIS baru-baru ini meningkatkan intensitas serangan udara terhadap Raqqa, saat pejuang Suriah yang didukung AS berjuang untuk merebut kembali kota tersebut.
Aliansi Kurdi-Arab yang dikenal sebagai Pasukan Demokratik Suriah [SDF] pada hari Jumat merebut bagian dari sebuah distrik di tepi barat Raqqa dan berjuang untuk maju ke dalam timur kota.
SDF masuk ke kota Raqqa untuk pertama kalinya awal pekan ini, beberapa bulan setelah mereka meluncurkan sebuah operasi untuk merebut benteng ekstremis tersebut.
Diperkirakan 300.000 warga sipil diyakini tinggal di bawah peraturan IS di Raqqa, termasuk 80.000 orang mengungsi dari daerah lain di Suriah.
Namun ribuan orang telah melarikan diri dalam beberapa bulan terakhir, dan kantor kemanusiaan PBB memperkirakan sekitar 160.000 orang tetap berada di kota tersebut.
Aktivis Raqqa Is Being Slaughtered Silently melaporkan pesawat tempur koalisi menjatuhkan zat pembakar di atas kota pada hari Kamis lalu. Penggunaan zat ini disekitar konsentrasi sipil dapat dianggap sebagai kejahatan perang.
"Atas nama pertempuran melawan ISIS, koalisi internasional yang didukung AS menjatuhkan fosfor putih di seluruh Raqqa Timur dan Barat," kata media kolektif media.
"Fosfor putih adalah senjata pembakar yang bisa melelehkan daging manusia dari tulang," tambahnya seperti dikutip dari laman Al Araby, Sabtu (10/6/2017).
Fosfor putih terbakar pada suhu yang sangat tinggi saat terpapar udara, menimbulkan risiko mematikan bagi warga sipil. Media ISIS, Amaq Agency, juga menerbitkan cuplikan tentang fosfor putih yang jatuh di atas kota.
Pemerintah AS belum berkomentar mengenai laporan tersebut.
Koalisi pimpinan AS melawan ISIS baru-baru ini meningkatkan intensitas serangan udara terhadap Raqqa, saat pejuang Suriah yang didukung AS berjuang untuk merebut kembali kota tersebut.
Aliansi Kurdi-Arab yang dikenal sebagai Pasukan Demokratik Suriah [SDF] pada hari Jumat merebut bagian dari sebuah distrik di tepi barat Raqqa dan berjuang untuk maju ke dalam timur kota.
SDF masuk ke kota Raqqa untuk pertama kalinya awal pekan ini, beberapa bulan setelah mereka meluncurkan sebuah operasi untuk merebut benteng ekstremis tersebut.
Diperkirakan 300.000 warga sipil diyakini tinggal di bawah peraturan IS di Raqqa, termasuk 80.000 orang mengungsi dari daerah lain di Suriah.
Namun ribuan orang telah melarikan diri dalam beberapa bulan terakhir, dan kantor kemanusiaan PBB memperkirakan sekitar 160.000 orang tetap berada di kota tersebut.
(ian)