ISIS Habisi Dua Guru Asal China di Pakistan
A
A
A
ISLAMABAD - ISIS telah membunuh dua guru China yang diculik di provinsi Baluchistan Pakistan barat daya bulan lalu. Demikian laporan media propaganda ISIS, Amaq, pada hari Kamis. Kabar ini merupakan sebuah pukulan bagi usaha Islamabad untuk melindungi pekerja China.
Orang-orang bersenjata yang berpura-pura menjadi polisi menculik dua guru bahasa di ibukota provinsi tersebut, Quetta, pada tanggal 24 Mei. Penculikan tersebut merupakan insiden keamanan langka yang melibatkan warga China di Pakistan, di mana Beijing telah menjanjikan USD57 miliar untuk rencana Jalur Sutranya.
"Pejuang ISIS membunuh dua orang China yang mereka tahan di provinsi Baluchistan, Pakistan barat daya," tulis Amaq seperti dikutip dari Reuters, Jumat (9/6/2017).
Seorang juru bicara pemerintah Baluchistan mengatakan bahwa para pejabat sedang dalam proses mengkonfirmasikan apakah laporan itu benar.
Kedubes China di Pakistan tidak dapat dihubungi dan tidak ada komentar langsung dari kementerian dalam negeri Pakistan atau kantornya di luar negeri.
ISIS, yang menguasai beberapa wilayah di negara tetangga Afghanistan itu, telah berjuang untuk membangun kehadiran di Pakistan. Kelompok ekstrimis ini telah mengklaim beberapa serangan besar, termasuk satu di kediaman wakil ketua Senat bulan lalu di Baluchistan, di mana 25 orang terbunuh.
Sebelumnya pada hari Kamis, militer Pakistan mengumumkan rincian serangan tiga hari di sebuah tempat persembunyian militan di sebuah gua yang tidak jauh dari Quetta. Militer mengatakan membunuh 12 teroris dari kelompok Islam terlarang setempat dan mencegah ISIS mendapatkan "pijakan" di Baluchistan.
Duta Besar China untuk Pakistan dan pejabat lainnya sering mendesak Islamabad untuk memperbaiki keamanan, terutama di Baluchistan. China membangun sebuah pelabuhan baru dan mendanai jalan untuk menghubungkan wilayah baratnya dengan Laut Arab di wilayah itu.
Orang-orang bersenjata yang berpura-pura menjadi polisi menculik dua guru bahasa di ibukota provinsi tersebut, Quetta, pada tanggal 24 Mei. Penculikan tersebut merupakan insiden keamanan langka yang melibatkan warga China di Pakistan, di mana Beijing telah menjanjikan USD57 miliar untuk rencana Jalur Sutranya.
"Pejuang ISIS membunuh dua orang China yang mereka tahan di provinsi Baluchistan, Pakistan barat daya," tulis Amaq seperti dikutip dari Reuters, Jumat (9/6/2017).
Seorang juru bicara pemerintah Baluchistan mengatakan bahwa para pejabat sedang dalam proses mengkonfirmasikan apakah laporan itu benar.
Kedubes China di Pakistan tidak dapat dihubungi dan tidak ada komentar langsung dari kementerian dalam negeri Pakistan atau kantornya di luar negeri.
ISIS, yang menguasai beberapa wilayah di negara tetangga Afghanistan itu, telah berjuang untuk membangun kehadiran di Pakistan. Kelompok ekstrimis ini telah mengklaim beberapa serangan besar, termasuk satu di kediaman wakil ketua Senat bulan lalu di Baluchistan, di mana 25 orang terbunuh.
Sebelumnya pada hari Kamis, militer Pakistan mengumumkan rincian serangan tiga hari di sebuah tempat persembunyian militan di sebuah gua yang tidak jauh dari Quetta. Militer mengatakan membunuh 12 teroris dari kelompok Islam terlarang setempat dan mencegah ISIS mendapatkan "pijakan" di Baluchistan.
Duta Besar China untuk Pakistan dan pejabat lainnya sering mendesak Islamabad untuk memperbaiki keamanan, terutama di Baluchistan. China membangun sebuah pelabuhan baru dan mendanai jalan untuk menghubungkan wilayah baratnya dengan Laut Arab di wilayah itu.
(ian)