Coba Gabung ISIS, Veteran Angkatan Udara AS Dibui 35 Tahun
A
A
A
WASHINGTON - Seorang veteran Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) harus rela menjadi pesakitan karena terbukti memberikan dukungan material kepada ISIS. Pengadilan menjatuhinya hukuman penjara 35 tahun.
Tairod Pugh divonis bersalah oleh seorang juri federal pada tahun 2016 atas tuduhan mencoba memberikan dukungan material kepada ISIS dan menghalangi keadilan. Demikian bunyi dakwaan Departemen Kehakiman AS.
"Terdakwa mengkhianati negaranya, dan militer di mana ia pernah bertugas, mencoba bergabung dengan sebuah organisasi teroris yang secara brutal melakukan pembunuhan terhadap orang-orang yang tidak bersalah di seluruh dunia," kata Wakil Jaksa AS Bridget Rohde seperti dikutip dari CNN, Kamis (1/6/2017).
Jaksa menuduh bahwa penyidik menemukan sebuah surat di komputer desktop Pugh yang mengatakan bahwa dia ingin menggunakan bakat dan keterampilan yang diberikan kepadanya oleh Allah untuk mendirikan dan membela ISIS. Penyidik juga menemukan sebuah peta persimpangan antara Turki dan Suriah, di mana ISIS mengendalikan beberapa wilayah.
Jaksa mengajukan bukti di persidangan bahwa Pugh melakukan perjalanan dari Mesir ke Turki dalam upaya untuk menyeberang ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS untuk berjihad. Salah satu bukti adalah sebuah surat yang ditulis Pugh sebelum berangkat ke Turki.
"Saya adalah seorang mujahid, saya adalah pedang melawan penindas dan perisai bagi yang tertindas, saya akan menggunakan talenta dan keterampilan yang diberikan kepada saya oleh Allah untuk membangun dan mempertahankan ISIS. Hanya ada 2 kemungkinan hasil untuk saya. Kemenangan atau sayhid," tulis Pugh dalam catatan itu, kata jaksa.
Di Turki, pihak berwenang yang curiga bahwa Pugh sedang menuju ke Suriah, menolaknya masuk. Mereka lantas mengirimnya untuk penerbangan kembali ke Mesir, kata pejabat AS.
"Saat ditahan di Mesir, pihak berwenang menemukan bahwa dia membawa empat USB thumb drive yang telah dilucuti dari casing plastik mereka dan sebuah iPod yang telah dihapus dari data yang bersih," kata Departemen Kehakiman dalam sebuah pernyataan.
Dia kemudian dideportasi ke AS, di mana Satuan Tugas Terorisme FBI mendapat surat perintah untuk menyita perangkatnya, kata Departemen tersebut.
FBI menemukan surat di mana Pugh berbicara tentang menggunakan "talenta dan keahliannya" untuk membela ISIS, serta pencarian internet terbaru untuk video propaganda ISIS.
Menurut Departemen Kehakiman Pugh adalah seorang mualaf yang bertugas di Angkatan Udara dari tahun 1986 sampai 1990. Pugh dilatih untuk memasang dan merawat mesin pesawat terbang, dan sistem navigasi dan persenjataan.
Pada tahun 2001, saat bekerja untuk American Airlines, salah satu rekan kerja Pugh mengatakan kepada FBI bahwa Pugh bersimpati dengan Osama bin Laden. Ia merasa bahwa pemboman terhadap kedutaan besar AS di luar negeri pada 1998 telah dibenarkan dan mengekspresikan sentimen anti-Amerika.
Tairod Pugh divonis bersalah oleh seorang juri federal pada tahun 2016 atas tuduhan mencoba memberikan dukungan material kepada ISIS dan menghalangi keadilan. Demikian bunyi dakwaan Departemen Kehakiman AS.
"Terdakwa mengkhianati negaranya, dan militer di mana ia pernah bertugas, mencoba bergabung dengan sebuah organisasi teroris yang secara brutal melakukan pembunuhan terhadap orang-orang yang tidak bersalah di seluruh dunia," kata Wakil Jaksa AS Bridget Rohde seperti dikutip dari CNN, Kamis (1/6/2017).
Jaksa menuduh bahwa penyidik menemukan sebuah surat di komputer desktop Pugh yang mengatakan bahwa dia ingin menggunakan bakat dan keterampilan yang diberikan kepadanya oleh Allah untuk mendirikan dan membela ISIS. Penyidik juga menemukan sebuah peta persimpangan antara Turki dan Suriah, di mana ISIS mengendalikan beberapa wilayah.
Jaksa mengajukan bukti di persidangan bahwa Pugh melakukan perjalanan dari Mesir ke Turki dalam upaya untuk menyeberang ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS untuk berjihad. Salah satu bukti adalah sebuah surat yang ditulis Pugh sebelum berangkat ke Turki.
"Saya adalah seorang mujahid, saya adalah pedang melawan penindas dan perisai bagi yang tertindas, saya akan menggunakan talenta dan keterampilan yang diberikan kepada saya oleh Allah untuk membangun dan mempertahankan ISIS. Hanya ada 2 kemungkinan hasil untuk saya. Kemenangan atau sayhid," tulis Pugh dalam catatan itu, kata jaksa.
Di Turki, pihak berwenang yang curiga bahwa Pugh sedang menuju ke Suriah, menolaknya masuk. Mereka lantas mengirimnya untuk penerbangan kembali ke Mesir, kata pejabat AS.
"Saat ditahan di Mesir, pihak berwenang menemukan bahwa dia membawa empat USB thumb drive yang telah dilucuti dari casing plastik mereka dan sebuah iPod yang telah dihapus dari data yang bersih," kata Departemen Kehakiman dalam sebuah pernyataan.
Dia kemudian dideportasi ke AS, di mana Satuan Tugas Terorisme FBI mendapat surat perintah untuk menyita perangkatnya, kata Departemen tersebut.
FBI menemukan surat di mana Pugh berbicara tentang menggunakan "talenta dan keahliannya" untuk membela ISIS, serta pencarian internet terbaru untuk video propaganda ISIS.
Menurut Departemen Kehakiman Pugh adalah seorang mualaf yang bertugas di Angkatan Udara dari tahun 1986 sampai 1990. Pugh dilatih untuk memasang dan merawat mesin pesawat terbang, dan sistem navigasi dan persenjataan.
Pada tahun 2001, saat bekerja untuk American Airlines, salah satu rekan kerja Pugh mengatakan kepada FBI bahwa Pugh bersimpati dengan Osama bin Laden. Ia merasa bahwa pemboman terhadap kedutaan besar AS di luar negeri pada 1998 telah dibenarkan dan mengekspresikan sentimen anti-Amerika.
(ian)