Pasukan Kurdi Suriah Umumkan Rencana Serang Ibu Kota ISIS
A
A
A
DAMASKUS - Pejuang Kurdi Suriah yang didukung oleh Amerika Serikat (AS) berharap musim panas ini dapat bergerak maju ke kota Raqqa di Utara. Raqqa adalah Ibu Kota de facto dari kelompok ekstrimis Negara Islam Irak Suriah (ISIS).
Pengumuman tersebut menyusul sebuah keputusan pemerintah Trump untuk memasok kelompok tersebut dengan senjata yang lebih berat seperti dikutip dari CBS News, Sabtu (16/5/2017).
Pasukan Demokratik Suriah (SDF) berhasil merebut kota kunci Tabqa dan bendungannya. Keberhasilan ini meninggalkan keuntungan yang signifikan antara wilayah urban yang dikuasai ISIS dengan jalur SDF dan Raqqa, sekitar 25 mil ke arah timur.
Seorang komandan SDF, yang diidentifikasi hanya sebagai Abdelqader, menolak menyebutkan tanggal rencana itu dilakukan dengan alasan taktis. Dia mengatakan bahwa pertempuran untuk Raqqa akan dimulai begitu kelompok tersebut menerima senjata dari militer AS. Ia juga menambahkan bahwa ia mengharapkan pejuang untuk menyerbu kota tersebut dalam beberapa minggu mendatang.
Pengumuman untuk melengkapi SDF dengan senjata merupakan penghinaan ke Turki, yang tidak menginginkan pasukan yang dipimpin oleh Kurdi Suriah merebut Raqqa dan telah menawarkan pasukannya sendiri sebagai gantinya. Ankara juga marah terhadap AS yang berencana untuk mempersenjatai Kurdi Suriah, yang mereka anggap teroris.
Tapi SDF cukup mampu dengan kekuatan dan dukungan yang dimilikinya. "Kami tidak ingin ada kekuatan lain untuk berpartisipasi bersama kami," kata Abdelqader.
"Mereka bisa memecahkan masalah mereka di negara mereka sendiri," katanya, mengacu pada Turki.
SDF juga mengumumkan akan menyerahkan kota tersebut kepada administrator sipil.
Pengumuman tersebut menyusul sebuah keputusan pemerintah Trump untuk memasok kelompok tersebut dengan senjata yang lebih berat seperti dikutip dari CBS News, Sabtu (16/5/2017).
Pasukan Demokratik Suriah (SDF) berhasil merebut kota kunci Tabqa dan bendungannya. Keberhasilan ini meninggalkan keuntungan yang signifikan antara wilayah urban yang dikuasai ISIS dengan jalur SDF dan Raqqa, sekitar 25 mil ke arah timur.
Seorang komandan SDF, yang diidentifikasi hanya sebagai Abdelqader, menolak menyebutkan tanggal rencana itu dilakukan dengan alasan taktis. Dia mengatakan bahwa pertempuran untuk Raqqa akan dimulai begitu kelompok tersebut menerima senjata dari militer AS. Ia juga menambahkan bahwa ia mengharapkan pejuang untuk menyerbu kota tersebut dalam beberapa minggu mendatang.
Pengumuman untuk melengkapi SDF dengan senjata merupakan penghinaan ke Turki, yang tidak menginginkan pasukan yang dipimpin oleh Kurdi Suriah merebut Raqqa dan telah menawarkan pasukannya sendiri sebagai gantinya. Ankara juga marah terhadap AS yang berencana untuk mempersenjatai Kurdi Suriah, yang mereka anggap teroris.
Tapi SDF cukup mampu dengan kekuatan dan dukungan yang dimilikinya. "Kami tidak ingin ada kekuatan lain untuk berpartisipasi bersama kami," kata Abdelqader.
"Mereka bisa memecahkan masalah mereka di negara mereka sendiri," katanya, mengacu pada Turki.
SDF juga mengumumkan akan menyerahkan kota tersebut kepada administrator sipil.
(ian)