Israel, Saudi dan Vatikan Tujuan Lawatan Pertama Trump
Israel, Saudi dan Vatikan Tujuan Lawatan Pertama Trump
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah merencanakan perjalanan luar negeri pertamanya sejak menjabat. Menurut pejabat senior Gedung Putih, tiga negara tujuan lawatan pertama Trump adalah Israel, Arab Saudi dan Vatikan.
Jadwal resmi lawatan Presiden Trump, menurut Gedung Putih, akan keluar akhir bulan ini. Presiden AS ini akan mengakhiri lawatan perdananya dengan melakukan sebuah kunjungan ke pertemuan NATO di Brussels pada tanggal 25 Mei dan KTT G-7 di Sisilia pada hari berikutnya.
Trump telah mengisyaratkan perjalanan ke luar negeri untuk pertama kali sebagai presiden dalam pidato sambutan di Rose Garden pada hari Kamis (4/5/2017).
”Perjalanan tersebut akan membangun landasan kerjasama dan dukungan baru dengan sekutu Muslim kami untuk memerangi ekstremisme, terorisme dan kekerasan dan untuk merangkul masa depan yang lebih adil dan penuh harapan bagi kaum muda Muslim di negara mereka,” katanya.
”Tugas kami bukan mendikte cara hidup, tapi untuk membangun koalisi teman dan mitra yang memiliki tujuan memerangi terorisme,” lanjut Trump seperti dikutip dari NBC News, Jumat (5/5/2017).
Perjalanan luar negeri yang pertama bisa membawa dia bertatap muka dengan para pemimpin yang pernah membuatnya kesal, termasuk Paus Fransiskus. Trump dalam sebuah konferensi pers baru-baru ini dengan Perdana Menteri Italia Paolo Gentiloni mengatakan bahwa dia tertarik pada Paus Fransiskus.
Paus dan Trump pernah terlibat perang kata-kata pada tahun lalu, ketika Trump mengumbar retorika soal pembangunan tembok batas AS-Meksiko yang ditentang Paus.
Selama kunjungan ke Meksiko Februari 2016, Paus mengecam Trump atas janjinya untuk membangun tembok perbatasan itu.
”Seseorang yang hanya berpikir tentang membangun tembok dan bukan menjembatani, bukanlah orang Kristen,” sindir Paus kala itu. Sindiran itu dibalas Trump dengan menyebutnya sebagai hal yang tercela.
Jadwal resmi lawatan Presiden Trump, menurut Gedung Putih, akan keluar akhir bulan ini. Presiden AS ini akan mengakhiri lawatan perdananya dengan melakukan sebuah kunjungan ke pertemuan NATO di Brussels pada tanggal 25 Mei dan KTT G-7 di Sisilia pada hari berikutnya.
Trump telah mengisyaratkan perjalanan ke luar negeri untuk pertama kali sebagai presiden dalam pidato sambutan di Rose Garden pada hari Kamis (4/5/2017).
”Perjalanan tersebut akan membangun landasan kerjasama dan dukungan baru dengan sekutu Muslim kami untuk memerangi ekstremisme, terorisme dan kekerasan dan untuk merangkul masa depan yang lebih adil dan penuh harapan bagi kaum muda Muslim di negara mereka,” katanya.
”Tugas kami bukan mendikte cara hidup, tapi untuk membangun koalisi teman dan mitra yang memiliki tujuan memerangi terorisme,” lanjut Trump seperti dikutip dari NBC News, Jumat (5/5/2017).
Perjalanan luar negeri yang pertama bisa membawa dia bertatap muka dengan para pemimpin yang pernah membuatnya kesal, termasuk Paus Fransiskus. Trump dalam sebuah konferensi pers baru-baru ini dengan Perdana Menteri Italia Paolo Gentiloni mengatakan bahwa dia tertarik pada Paus Fransiskus.
Paus dan Trump pernah terlibat perang kata-kata pada tahun lalu, ketika Trump mengumbar retorika soal pembangunan tembok batas AS-Meksiko yang ditentang Paus.
Selama kunjungan ke Meksiko Februari 2016, Paus mengecam Trump atas janjinya untuk membangun tembok perbatasan itu.
”Seseorang yang hanya berpikir tentang membangun tembok dan bukan menjembatani, bukanlah orang Kristen,” sindir Paus kala itu. Sindiran itu dibalas Trump dengan menyebutnya sebagai hal yang tercela.
(mas)
Explore More