Ilhan Omar: Saudi dan Israel Terlalu Banyak Pengaruhi Kebijakan AS

Kamis, 28 Mei 2020 - 11:08 WIB
loading...
Ilhan Omar: Saudi dan...
Anggota DPR AS Ilhan Omar.
A A A
WASHINGTON - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) Ilhan Omar menyatakan kebijakan luar negeri AS sangat dipengaruhi oleh negara asing seperti Arab Saudi dan Israel, dan uang menjadi faktor kunci dalam pengaruh itu.

Omar mengungkapkan komentar itu saat wawancara dengan surat kabar Inggris, Sunday Times, menjelang peluncuran bukunya, “This Is What America Looks Like: My Journey from Refugee to Congresswoman”.

Menurut Omar, dua negara asing menggunakan cara keuangan dan lobi mereka untuk mencegah kritik terhadap kebijakan merusak mereka.

“Kita tahu jumlah urang dan pengaruh dan koneksi yang Saudi miliki dengan pemerintahan adalah alasan sebenarnya bahwa semua kerusakan yang mereka lakukan dibatalkan,” kata Omar.

“Dan itu benar-benar tak berbeda dengan apa yang terjadi dengan Israel,” papar dia.

Sepanjang pemerintahan Presiden Donald Trump, Israel dan Arab Saudi tampak menggunakan keuangan dan hubungan mereka dengan pemerintahan AS untuk mempengaruhi kebijakan luar negeri Trump.

Hal itu terlihat dalam cara AS melihat tindakan Israel melanjutkan pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat dan peran Saudi dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018.

“Ada koneksi mengkhawatirkan pada kebijakan benar-benar merusak yang diusulkan Israel dan bagaimana itu distempel oleh pemerintahan ini. Dan bagaimana itu didorong oleh warga AS yang memiliki koneksi dan pengaruh dengan pemerintahan ini,” papar Omar. (Baca Juga: Boeing Pangkas Lebih dari 12.000 Pegawai di AS, Ribuan Lagi Tunggu PHK)

Omar meningkatkan kritiknya terhadap Israel dan lobi Israel dalam politik AS selama pemerintahan Trump. Akibatnya, Omar sering mendapat serangan balasan, ancaman pembunuhan dan kandidat dari Partai Republik menyeru agar Omar digantung.

Saat wawancara, Omar menyamakan kritiknya untuk Israel sama dengan kritiknya pada Saudi. “Saya bicara tentang uang darah Saudi dan mereka pengisap darah dan tak ada yang mengatakan ‘Ini Islamophobia’,” ujar Omar. (Baca Juga: Pompeo: Hong Kong Tak Lagi Layak Dapat Status Khusus AS)
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Netanyahu Marah Luar...
Netanyahu Marah Luar Biasa dalam Sidang Korupsi: Anda Menempatkan Saya di Neraka!
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Profil Linda McMahon,...
Profil Linda McMahon, Menteri Pendidikan AS Era Trump yang Pecat 50 Persen Pegawainya
Rekomendasi
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
29 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
AS Bisa Tarik Pasukannya...
AS Bisa Tarik Pasukannya dari Eropa Tengah dan Timur
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved