Peringatkan 'Holocaust Nuklir', Korut Ajak ASEAN Menentang AS
A
A
A
MANILA - Korea Utara (Korut) memperingatkan negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN soal adanya “holocaust nuklir” jika tidak menentang latihan perang militer Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan di Semenanjung Korea. Korut mengajak ASEAN bergabung dalam upaya menentang manuver militer AS di perairan Korea.
Peringatan dari Pyongyang itu disampaikan Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong-Ho kepada pemimpin ASEAN menjelang konferensi tingkat tinggi (KTT) di Manila pada pekan ini. Dalam suratnya, Menlu Ri menegaskan bahwa situasi di Semenanjung Korea sudah di ambang perang karena tindakan Washington.
Dia mendesak pemimpin ASEAN untuk menginformasikan kepada 10 menteri luar negeri negara-negara anggotanya tentang situasi perairan Korea yang dia sebut akan seperti kuburan. Ri mendesak ASEAN untuk berani mengkritik keras latihan militer AS dan Korea Selatan.
”Saya mengungkapkan harapan saya bahwa ASEAN yang sangat mementingkan perdamaian dan stabilitas regional akan membuat sebuah isu latihan militer gabungan AS-Korea Selatan di konferensi ASEAN dari posisi yang adil dan berperan aktif dalam melindungi perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea,” kata Ri dalam surat tertanggal 23 April, sebagaimana dilansir Daily Telegraph, Jumat (28/4/2017).
KTT ASEAN di Manila juga berencana membahas krisis nuklir Korut yang semakin memanas dalam beberapa hari ini.
Surat Korut kepada ASEAN untuk menentang manuver militer AS itu muncul ketika komandan Komando Pasifik AS Laksamana Harry Harris memperingatkan bahwa Kim Jong-un akan berhasil memasang hulu ledak nuklir di rudal balistiknya.
“Sama seperti Thomas Edison yang diyakini gagal 1.000 kali sebelum berhasil menemukan bola lampu, Kim Jong-un akan terus mencoba. Beberapa hari lagi, dia akan sukses,” ujar Harris.
Berbicara kepada panel Kongres AS, dia menggambarkan konsekuensi yang menghancurkan dari perang nuklir habis-habisan jika pecah di Semenanjung Korea.
Serangan rudal Korut berpotensi membunuh jutaan warga Korea di Seoul serta 24.000 tentara AS yang saat ini ditempatkan di Korea Selatan.
“Saya akan mengatakan apa yang kita hadapi adalah bahwa di satu sisi dan lebih banyak lagi orang Korea, Jepang dan Amerika yang sekarat jika Korut mencapai tujuan nuklirnya dan melakukan apa yang (Kim Jong-un) katakan akan dilakukan,” katanya.
Peringatan dari Pyongyang itu disampaikan Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong-Ho kepada pemimpin ASEAN menjelang konferensi tingkat tinggi (KTT) di Manila pada pekan ini. Dalam suratnya, Menlu Ri menegaskan bahwa situasi di Semenanjung Korea sudah di ambang perang karena tindakan Washington.
Dia mendesak pemimpin ASEAN untuk menginformasikan kepada 10 menteri luar negeri negara-negara anggotanya tentang situasi perairan Korea yang dia sebut akan seperti kuburan. Ri mendesak ASEAN untuk berani mengkritik keras latihan militer AS dan Korea Selatan.
”Saya mengungkapkan harapan saya bahwa ASEAN yang sangat mementingkan perdamaian dan stabilitas regional akan membuat sebuah isu latihan militer gabungan AS-Korea Selatan di konferensi ASEAN dari posisi yang adil dan berperan aktif dalam melindungi perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea,” kata Ri dalam surat tertanggal 23 April, sebagaimana dilansir Daily Telegraph, Jumat (28/4/2017).
KTT ASEAN di Manila juga berencana membahas krisis nuklir Korut yang semakin memanas dalam beberapa hari ini.
Surat Korut kepada ASEAN untuk menentang manuver militer AS itu muncul ketika komandan Komando Pasifik AS Laksamana Harry Harris memperingatkan bahwa Kim Jong-un akan berhasil memasang hulu ledak nuklir di rudal balistiknya.
“Sama seperti Thomas Edison yang diyakini gagal 1.000 kali sebelum berhasil menemukan bola lampu, Kim Jong-un akan terus mencoba. Beberapa hari lagi, dia akan sukses,” ujar Harris.
Berbicara kepada panel Kongres AS, dia menggambarkan konsekuensi yang menghancurkan dari perang nuklir habis-habisan jika pecah di Semenanjung Korea.
Serangan rudal Korut berpotensi membunuh jutaan warga Korea di Seoul serta 24.000 tentara AS yang saat ini ditempatkan di Korea Selatan.
“Saya akan mengatakan apa yang kita hadapi adalah bahwa di satu sisi dan lebih banyak lagi orang Korea, Jepang dan Amerika yang sekarat jika Korut mencapai tujuan nuklirnya dan melakukan apa yang (Kim Jong-un) katakan akan dilakukan,” katanya.
(mas)