AS Pertimbangkan Masukkan Korut dalam Daftar Negara Teroris
A
A
A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mempertimbangkan untuk menempatkan Korea Utara (Korut) kembali ke daftar negara sponsor teroris. Demikian yang dikatakan oleh seorang pejabat senior Gedung Putih.
"Itu adalah salah satu yang sedang kita pertimbangkan. Kami melihat berbagai opsi di semua elemen kekuatan nasional dan multinasional sehubungan dengan Korut," katanya seperti dikutip dari Sputniknews, Kamis (27/4/2017).
Korut telah dihapus dari daftar pada tahun 2008, selama masa pemerintahan Presiden AS Bill Clinton. Sebagai imbalan adalah konsesi dari pemimpin Korut kala itu, Kim Jong-il yang merupakan ayah dari Kim Jong-un, mengenai program nuklir negara tersebut.
Departemen Luar Negeri AS saat ini memiliki daftar negara teroris yang termasuk Iran, Suriah dan Sudan.
Washington mengatakan semua opsi terhadap Korut telah berada ada di atas meja, termasuk serangan militer. Namun para pejabat menekankan bahwa fokus saat ini adalah pada meningkatkan sanksi untuk Korut. Diperkirakan hal itu akan dibahas dalam sebuah pertemuan Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat yang dipimpin oleh Sekretaris AS Negara Rex Tillerson.
Situasi di Semenanjung Korea semakin memanas yang dipicu oleh serangkaian uji coba rudal oleh Korut dan kekhawatiran akan uji coba nuklir keenam. Pada hari Selasa, Korut merayakan ulang tahun pembentukan militernya dengan demonstrasi dan latihan artileri. Pada hari yang sama, kapal selam bertenaga nuklir AS, USS Michigan, berlabuh di kota pelabuhan Busan, Korea Selatan (Korsel). Sementara kelompok kapal perang yang dikomandoi kapal induk USS Carl Vinson menuju ke semenanjung tersebut.
"Itu adalah salah satu yang sedang kita pertimbangkan. Kami melihat berbagai opsi di semua elemen kekuatan nasional dan multinasional sehubungan dengan Korut," katanya seperti dikutip dari Sputniknews, Kamis (27/4/2017).
Korut telah dihapus dari daftar pada tahun 2008, selama masa pemerintahan Presiden AS Bill Clinton. Sebagai imbalan adalah konsesi dari pemimpin Korut kala itu, Kim Jong-il yang merupakan ayah dari Kim Jong-un, mengenai program nuklir negara tersebut.
Departemen Luar Negeri AS saat ini memiliki daftar negara teroris yang termasuk Iran, Suriah dan Sudan.
Washington mengatakan semua opsi terhadap Korut telah berada ada di atas meja, termasuk serangan militer. Namun para pejabat menekankan bahwa fokus saat ini adalah pada meningkatkan sanksi untuk Korut. Diperkirakan hal itu akan dibahas dalam sebuah pertemuan Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat yang dipimpin oleh Sekretaris AS Negara Rex Tillerson.
Situasi di Semenanjung Korea semakin memanas yang dipicu oleh serangkaian uji coba rudal oleh Korut dan kekhawatiran akan uji coba nuklir keenam. Pada hari Selasa, Korut merayakan ulang tahun pembentukan militernya dengan demonstrasi dan latihan artileri. Pada hari yang sama, kapal selam bertenaga nuklir AS, USS Michigan, berlabuh di kota pelabuhan Busan, Korea Selatan (Korsel). Sementara kelompok kapal perang yang dikomandoi kapal induk USS Carl Vinson menuju ke semenanjung tersebut.
(ian)