Meski Diancam Korut, Militer Korsel Isyaratkan Gabung Kapal Induk AS
A
A
A
SEOUL - Militer Korea Selatan (Korsel) pada Senin (24/4/2017) mengisyaratkan akan bergabung dengan kapal induk Amerika Serikat (AS), USS Carl Vinson, dalam latihan perang di Semenanjung Korea. Isyarat Korsel ini muncul di tengah ancaman Korea Utara (Korut) yang akan menenggelamkan kapal induk AS dengan satu serangan.
Pada hari ini, Presiden AS Donald Trump juga dijadwalkan melakukan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Pembicaraan itu untuk membahas kekhawatiran tentang Korut yang setiap saat bisa menguji coba senjata nuklir yang keenam kalinya.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel Moon Sang-Gyun menolak memberikan rincian lebih lanjut tentang rencana bergabungnya militer Seoul dengan kapal induk USS Carl Vinson. Menurutnya, Seoul sedang berdiskusi dengan Angkatan Laut AS soal rencana ini.
Kapal induk tersebut sedang berlayar menuju Semenanjung Korea. Belum dapat dipastikan kapan kapal induk itu tiba, meski Washington semula memprediksi kapal akan tiba pada 25 April besok.
”Saya dapat mengatakan bahwa militer Korsel dan AS sepenuhnya siap untuk (mengatasi) uji coba nuklir Korut,” kata Moon.
Reaksi lebih cepat ditunjukkan Jepang yang sudah mengirim dua kapal perang perusak ke Semenanjung Korea untuk bergabung dalam latihan perang bersama dengan kapal induk USS Carl Vinson.
Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan bahwa pembicaraannya dengan Presiden Trump yang akan berlangsung hari ini mencakup banyak hal, termasuk soal krisis Korut.
”Kami sepakat untuk menuntut Korut, yang mengulangi provokasinya, agar menahan diri,” kata Abe kepada wartawan.
”Kami akan menjaga kontak dekat dengan AS, menjaga tingkat kewaspadaan tinggi dan merespons dengan kuat,” lanjut Abe, seperti dikutip Reuters.
Pada hari ini, Presiden AS Donald Trump juga dijadwalkan melakukan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Pembicaraan itu untuk membahas kekhawatiran tentang Korut yang setiap saat bisa menguji coba senjata nuklir yang keenam kalinya.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel Moon Sang-Gyun menolak memberikan rincian lebih lanjut tentang rencana bergabungnya militer Seoul dengan kapal induk USS Carl Vinson. Menurutnya, Seoul sedang berdiskusi dengan Angkatan Laut AS soal rencana ini.
Kapal induk tersebut sedang berlayar menuju Semenanjung Korea. Belum dapat dipastikan kapan kapal induk itu tiba, meski Washington semula memprediksi kapal akan tiba pada 25 April besok.
”Saya dapat mengatakan bahwa militer Korsel dan AS sepenuhnya siap untuk (mengatasi) uji coba nuklir Korut,” kata Moon.
Reaksi lebih cepat ditunjukkan Jepang yang sudah mengirim dua kapal perang perusak ke Semenanjung Korea untuk bergabung dalam latihan perang bersama dengan kapal induk USS Carl Vinson.
Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan bahwa pembicaraannya dengan Presiden Trump yang akan berlangsung hari ini mencakup banyak hal, termasuk soal krisis Korut.
”Kami sepakat untuk menuntut Korut, yang mengulangi provokasinya, agar menahan diri,” kata Abe kepada wartawan.
”Kami akan menjaga kontak dekat dengan AS, menjaga tingkat kewaspadaan tinggi dan merespons dengan kuat,” lanjut Abe, seperti dikutip Reuters.
(mas)